Himpunan Mahasiswa Persaturan Islam (Hima PERSIS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi dilantik, Kamis (17/03/2022). Kepengurusan baru periode 2021—2023 membawa grand desain dan bervisi luhur, yaitu membentuk organisasi yang mandiri, adaptif, inovatif, kontributif, dan kolaboratif, berdaya saing nasional dan berwawasan global.
Pimpinan Wilayah Hima PERSIS DIY periode ini membawa gagasan besar terkait ekologi. Hal ini dilatarbelakangi kurangnya kesadaran dan pemahaman seseorang, terkhusus Hima PERSIS tentang masalah lingkungan hidup, serta didukung dengan lemahnya penegakan hukum bagi mereka yang merusak lingkungan dengan skala besar (makro).
Hal ini bisa dilihat dari belum adanya kajian yang mendalam ataupun lembaga khusus PERSIS yang konsen mengkaji isu-isu lingkungan. Padahal, esensi Islam tidak hanya berbicara masalah teologis saja, tetapi isu lingkungan menjadi salah satu kajian yang harus diperhatikan oleh umat Islam secara umum dan PERSIS secara khusus.
Berbicara tentang isu lingkungan, tidak bisa dilepaskan pula dengan isu ekonomi. Di tengah krisis ekonomi akibat covid-19, Hima PERSIS DIY mencanangkan ekonomi mandiri terhadap kader-kader progresif, melahirkan entrepreneur bisnis, membangun jaringan sebagai pelaku usaha di bidang ekonomi. Sehingga, ada keseimbangan antara isu lingkungan dan isu ekonomi yang hampir luput dari perhatian Hima PERSIS.
Isu ekologi dan ekonomi sangat seksi diperbincangkan, bukan perihal memakmurkan ekonomi dengan dalih ekologi, melainkan kemakmuran secara ekonomi dengan metode ekologi.
Hima PERSIS sebagai organisasi kader, organisasi kemahasiswaan, dan juga organisasi otonom Persatuan Islam (PERSIS) yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan as-Sunnah, hadir dengan gagasan dan program yang dirancang sebagai pionir dan garda terdepan dalam mengatasi isu-isu ekologis tanpa adanya fragmentasi agama, alam, dan ekonomi.
Hima PERSIS DIY menitipkan harapan besar kepada ketua umum terpilih PP Hima PERSIS 2022—2024 di Muktamar X agar memperhatikan isu-isu esensial ini, sesuai dengan cita-cita luhur dan harapan, yaitu transformasi politik yang baik, transformasi ekonomi demi kemandirian kader, transformasi teknologi guna kader berdialektika sesuai zaman, gerakan green policy demi kesadaran lingkungan, serta menjadi pelopor di masyarakat.
(NA MAJID/Hima PERSIS DIY)