Gaza, persis.or.id – Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada Senin (09/02) mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat serangan biadab Penjajah Israel di Jalur Gaza telah mengalami peningkatan menjadi sekitar 44.758 dan lebih dari 106.134 lainnya mengalami luka-luka dengan mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, lebih dari 10 ribu jiwa dinyatakan hilang, di tengah kehancuran dan kerusakan besar-besaran pada infrastruktur dan kesehatan serta krisis pangan yang merenggut nyawa puluhan anak-anak.
Dengan dukungan besar dari Barat, sejak 07 Oktober 2023 lalu Militer Penjajah terus melanjutkan genosida terhadap penduduk Palestina di Jalur Gaza. Mereka juga tak segan melakukan serangan di berbagai kawasan seperti Tepi Barat, Lebanon hingga Suriah. Pesawat tempur Penjajah menargetkan serangan udara ke Rumah Sakit, Gedung Perkantoran, bahkan tak segan menargetkan Pemukiman Sipil hingga Sekolah dan Pengungsian.
Selain penghancuran dan genosida, Penjajah melakukan blokade air, makanan, obat-obatan dan bahan bakar ke Jalur Gaza. Menurut WFP atau Program Pangan Dunia, blokade ini mengakibatkan persentase krisis pangan yang semula 96% kini sudah mencapai 99,6%.
Sementara itu, kekejaman Israel juga meningkat di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur, di mana lebih 808 penduduk Palestina dibunuh Israel, termasuk 146 anak-anak, sejak 7 Oktober 2023. Lebih 5.600 penduduk Palestina terluka akibat kekerasan dan kejahatan tentara dan pemukim ilegal Israel.
Penjajah juga melakukan pembantaian di Lebanon, dengan rutin menyerang wilayah selatan Lebanon dan bahkan menyerang Beirut, ibu kota Lebanon. Israel telah membunuh 3.962 penduduk Lebanon dan lebih dari 16.520 terluka sejak 8 Oktober 2023.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Truk Bantuan Kemanusiaan Tahap Dua PERSIS untuk Palestina Sampai di Gaza