Kuala Lumpur, persis.or.id – Rektor Universitas Yarsi, Prof. Fasli Jalal, menekankan pentingnya komitmen Majlis Malindo Madani terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Ia menegaskan bahwa memperjuangkan kemerdekaan Palestina merupakan komitmen bersama.
“Majlis Malindo Madani harus konsisten atau istiqamah dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Indonesia dan Malaysia selama ini sudah menunjukkan sikap tegas dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina, dan ini harus terus dilanjutkan,” ujar Prof. Fasli di sela-sela sidang Majlis Malindo Madani di Kampus International Institute of Advanced Islamic Studies (IAIS), Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu (23/8/2025) malam.
Ia menyoroti dampak buruk serangan zionis Israel terhadap sektor pendidikan di Palestina, termasuk hancurnya gedung-gedung sekolah dan universitas. Menurutnya, situasi ini sangat mengkhawatirkan karena menghambat akses anak-anak Palestina terhadap pendidikan yang layak.
Sebagai solusi, Prof. Fasli mengusulkan agar Majlis Malindo Madani menjadi wadah pemberian beasiswa penuh kepada pelajar Palestina. Beasiswa tersebut mencakup biaya tiket, visa, kuliah, hingga pemondokan di perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia.
“Indonesia dan Malaysia memiliki banyak universitas berkualitas. Potensi ini bisa dimanfaatkan untuk mendukung masa depan anak-anak Palestina, bahkan di tengah genosida yang mereka alami,” tambahnya.
Universitas Yarsi sendiri, kata Prof. Fasli, telah memberikan beasiswa kepada seorang mahasiswa asal Palestina untuk menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran.
Selain pendidikan, ia juga mendorong agar Majlis Malindo Madani turut memperhatikan aspek kesehatan rakyat Palestina. Ia mengusulkan pembangunan klinik-klinik kecil dengan dukungan tenaga medis, dokter, perawat, serta pengiriman obat-obatan ke wilayah terdampak.
“Semoga dengan langkah-langkah nyata ini, tujuan mulia berdirinya Majlis Malindo Madani bisa benar-benar tercapai dan memberikan manfaat langsung bagi rakyat Palestina,” tutup Prof. Fasli. []
BACA JUGA:Deklarasi Malindo Madani 2025, PERSIS dan Ulama Malaysia Dorong Visi Peradaban Global