Beberapa hari yang lalu, tepatnya Ahad 4 Mei 2025 saya berkesempatan mengikuti kegiatan Seminar Internasional Bahasa Arab yang diadakan oleh Institut Agama Islam (IAI) PERSIS Garut bekerjasama dengan Pimpinan Daerah (PD) PERSIS Garut bertempat di aula kampus IAI Persis Garut. Acara yang diprioritaskan bagi para pengajar Bahasa Arab di lingkungan Pesantren PERSIS yang ada di Garut ini mengangkat tema "Itqan Maharat al-Lughat al-Fasihat", dengan menghadirkan pembicara utama Prof. Dr. Moqbel Al-Huzali, seorang Guru Besar pakar linguistik ternama dari Universitas Ummul Quro, Mekah, Arab Saudi.
Banyak hal penting yang disampaikan Prof. Moqbel terkait upaya meningkatkan keterampilan Bahasa Arab dan berhasil saya catat poin-poinnya.
Berikut rangkumannya!
Pengajaran Bahasa Arab sebagai bahasa asing menuntut pendekatan yang menyeluruh dalam melatih dan mengembangkan empat keterampilan dasar bahasa, yaitu: مهارة القراءة (keterampilan membaca), مهارة الكتابة (keterampilan menulis), مهارة الاستماع (keterampilan menyimak), dan مهارة التحدث (keterampilan berbicara).
Keempat keterampilan ini saling berkaitan dan perlu dikembangkan secara terpadu agar pembelajar mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif dan komunikatif.
1. Pelatihan dan Pengembangan مهارة القراءة (Keterampilan Membaca)
Membaca merupakan salah satu keterampilan reseptif yang penting dalam memahami teks-teks berbahasa Arab, baik klasik maupun modern.
Pelatihan مهارة القراءة mencakup:
- Pengenalan huruf dan harakat, terutama bagi pemula.
- Latihan membaca teks sederhana untuk meningkatkan kecepatan dan pemahaman.
- Pengayaan kosakata melalui teks yang bervariasi, seperti cerita pendek, berita, dan artikel.
- Latihan memahami konteks dan makna implisit dalam bacaan.
Guru perlu menyediakan bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa serta memberikan soal-soal pemahaman untuk melatih kemampuan analisis dan interpretasi.
2.Pelatihan dan Pengembangan مهارة الكتابة (Keterampilan Menulis)
Menulis adalah keterampilan produktif yang mencerminkan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide dalam bentuk tulisan yang benar secara tata bahasa dan logis.
Latihan مهارة الكتابة meliputi:
- Latihan menulis huruf dan kata dengan benar, terutama untuk pemula.
- Latihan menyusun kalimat sederhana, kemudian dikembangkan menjadi paragraf dan esai.
- Penguasaan kaidah nahwu dan sharaf untuk membentuk struktur kalimat yang benar.
- Latihan menulis berbagai jenis teks, seperti surat, deskripsi, narasi, dan opini.
Guru berperan dalam memberikan umpan balik dan koreksi agar siswa terus meningkatkan akurasi dan kohesi dalam tulisannya.
3.Pelatihan dan Pengembangan مهارة الاستماع (Keterampilan Menyimak)
Menyimak merupakan dasar dalam komunikasi lisan dan penting untuk memahami bahasa yang diucapkan penutur asli.
Untuk melatih مهارة الاستماع, dapat dilakukan:
- Pemutaran audio atau video berbahasa Arab yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
- Latihan menyimak percakapan sehari-hari, pidato, atau berita untuk menangkap ide utama dan informasi detail.
- Latihan menuliskan kembali isi yang didengar untuk menguji pemahaman.
- Pengayaan kosakata yang sering muncul dalam percakapan.
- Penggunaan media digital sangat membantu dalam pengembangan keterampilan ini.
4.Pelatihan dan Pengembangan مهارة التحدث (Keterampilan Berbicara)
Berbicara merupakan keterampilan yang paling kompleks karena melibatkan aspek pengucapan, tata bahasa, kosakata, dan kepercayaan diri.
Pelatihan مهارة التحدث dapat dilakukan melalui:
- Latihan percakapan berpasangan atau kelompok kecil dengan topik tertentu.
- Presentasi atau pidato singkat dalam bahasa Arab.
- Permainan bahasa (language games) yang merangsang interaksi verbal.
- Diskusi kelas dalam bahasa Arab, untuk melatih spontanitas dan kelancaran berbicara.
Guru hendaknya menciptakan lingkungan kelas yang mendukung praktik berbicara tanpa rasa takut salah.
Penutup
Pelatihan dan pengembangan keempat keterampilan bahasa Arab tersebut harus dilakukan secara integratif dan berkesinambungan. Keberhasilan dalam pengajaran Bahasa Arab sangat bergantung pada metode yang digunakan guru, motivasi siswa, serta ketersediaan bahan ajar yang sesuai. Dengan pendekatan yang tepat, penguasaan bahasa Arab tidak hanya menjadi tujuan akademik, tetapi juga sarana untuk memahami khazanah keilmuan dan kebudayaan Islam. Wallāhu A'lam,
Penulis: Ismail Hasyim Al-Fasiri
BACA JUGA:IAI PERSIS Garut Sukses Gelar Kuliah Umum, Hadirkan Wakil Menteri Agama RI