Hal-hal yang Terlarang Dalam Berbisnis

oleh Redaksi

28 September 2025 | 14:41

Hal-hal yang Terlarang Dalam Berbisnis

HAL-HAL YANG TERLARANG DALAM BERBISNIS

Oleh: A. Zakaria



1.MENGURANGI TIMBANGAN



وَيْلٌۭ لِّلْمُطَفِّفِينَ ١ ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكْتَالُوا۟ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُونَ ٢ وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ ٣ أَلَا يَظُنُّ أُو۟لَـٰٓئِكَ أَنَّهُم مَّبْعُوثُونَ ٤ لِيَوْمٍ عَظِيمٍۢ ٥ يَوْمَ يَقُومُ ٱلنَّاسُ لِرَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ٦


 “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?” (Q.S. al-Muthaffifîn: 1-6)



وَيَـٰقَوْمِ أَوْفُوا۟ ٱلْمِكْيَالَ وَٱلْمِيزَانَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا تَبْخَسُوا۟ ٱلنَّاسَ أَشْيَآءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ ٨٥ بَقِيَّتُ ٱللَّهِ خَيْرٌۭ لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ۚ وَمَآ أَنَا۠ عَلَيْكُم بِحَفِيظٍۢ ٨٦


 “Dan Syu’aib berkata: “Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu.” (Q.S. Hûd: 85-86)


2.BERDUSTA


إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُوْرِوَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِى إِلىَ النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يَكْتُبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا. -متفق عليه-


Awas kamu dusta! karena dusta akan membawa kedurhakaan dan kedurhakaan akan membawa ke neraka dan janganlah seseorang tetap berdusta dan membiasakan dusta hingga tertulis di sisi Allah se-bagai pendusta.” (H.R. Bukhari Muslim)


3.REKLAME PALSU / JONTROT


Mudharabah atau Murabahah juga disebut Qiradh, ialah kerjasama usaha antara pihak pemilik dana (Shâhib al-Mâl) dengan pihak pengelola dana (Mudhârib) dimana keuntungan dibagi sesuai Nisbah yang disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana/modal.


عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ: نَهَى رَسُوْلُ اللهِ ص عَنِ النَّجْشِ. -متفق عليه-


Dari Ibnu ‘Umar r.a, ia berkata: “Rasulullah SAW melarang jual beli dengan cara najsy.” (H.R. Bukhari Muslim)


4.‘INAH


إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذَلاًّ لاَ يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوْا إِلَى دِيْنِكُمْ. -رواه أبو داود-


Apabila kamu berjual beli dengan cara ‘inah dan kamu mengambil ekor-ekor sapi dan kamu suka dengan bercocok tanam, dan kamu tinggalkan jihad, niscaya Allah akan menimpakan atas kamu kehinaan yang tidak akan dicabut hingga kamu kembali kepada agama kamu.” (H.R. Abu Dâwûd)


5.SISTEM UANG HANGUS


عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ ر قَالَ: نَهَى رَسُوْلُ اللهِ ص عَنْ بَيْعِ الْعُرْبَانِ.  -رواه مالك-


Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata: “Rasulullah SAW telah melarang jual beli dengan cara ‘urban.” (H.R. Mâlik)


6.MENIMBUN BARANG


عَنْ مَعْمَرِبْنِ عَبْدِاللهِ ر عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ:لاَ يَحْتَكَرُ إِلاَّ خَاطِئٌ. -رواه مسلم-


Dari Ma’mar bin ‘Abdillah r.a, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Tidak menimbun (barang) kecuali orang yang berdosa.” (H.R. Muslim)


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةِ قَالَ؛قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : مَنِ احْتَكَرَ حُكْرَةً يُرِيْدُ أَنْ يُغْلِيَ بِهَا عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ فَهُوَ خَاطِئٌ. -رواه أحمد-


Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menimbun suatu timbunan agar dengan cara ini harga menjadi mahal atas umat Islam, maka ia telah berdosa.” (H.R. Ahmad)


7.MENAWAR BARANG YANG SEDANG DITAWAR ORANG LAIN


عَنِ ابْنِ عُمَرَ ر كَانَ يَقُوْلُ؛نَهَى النَّبِيُّ ص أَنْ يَبِيْعَ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَلاَ يَخْطُبُ الرَّجُلُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيْهِ حَتَّى يَتْرُكَ الْخَاطِبُ قَبْلَهُ أَوْ يَأْذَنَ لَهُ الْخَاطِبُ. -رواه البخاري-


Dari Ibnu ‘Umar r.a, ia berkata: “Nabi SAW telah melarang sebagian diantara kamu mendahului pembelian sebagian yang lainnya dan melarang seseorang melamar atas lamaran saudaranya sehingga pelamar sebelumnya meninggalkan lamarannya atau mengizinkan kepadanya (untuk melamar).” (H.R. Bukhari)


8.BANYAK BERSUMPAH


إِيَّاكُمْ وَكَثْرَةَالْحَلَفِ فِي الْبَيْعِ فَإِنَّهُ يُنْفَقُ ثُمَّ يُمْحَقُ. -رواه مسلم-


Awas kamu sering bersumpah dalam jual beli karena banyak bersumpah itu bisa membuat laku atau percaya tetapi pada akhirnya akan hancur/rusak.” (H.R. Muslim)


اَلْحَلَفُ مَنْفَعَةٌلِلسِّلْعَةِ مَمْحَقَةٌلِلْبَرَكَةِ. -رواه البخاري-


Bersumpah itu membuat manfaat terhadap benda atau materi tetapi menghancurkan keberkahan.” (H.R. Bukhari)


BACA JUGA:

ETIKA BISNIS DALAM ISLAM (PART 01)

Reporter: Redaksi Editor: Gicky Tamimi