Istanbul - persis.or.id, Hari pertama (27/7) konferensi diisi sesi pelatihan dengan 4 materi tentang: pemanfaatan sosial media dalam advokasi isu keummatan di Baitul Maqdis, seni retorika dakwah dalam advokasi isu pembebasan Al-Aqsha, kajian syariah tentang ilmu-ilmu Baitul Maqdis dalam Qur'an dan Sunnah.
Hari kedua (28/7) konferensi esok harinya diisi seminar internasional dengan pembicara tokoh-tokoh ulama internasional membincangkan isu-isu internasional seputar eksistensi Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsha, tantangan dan solusinya secara keummatan.
Konferensi dihadiri oleh sekitar 500 khatib dai dari manca negara. Dari Indonesia hadir kurang lebih 40 ulama dan dai perwakilan dari ormas Islam dan LSM kemanusiaan Palestina.
Di antaranya: KH. Bachtiar Nasir (Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis), Buya Anhar Anshari dan Dr. Khairuddin Hamsin (PP Muhammadiyah), KH. Haris Muslim (PP Persis), KH. Shofiyullah dan Ust. Amirullah (PBNU),
KH. Fahmi Salim (MIUMI), KH. Das'ad Latif (Dai Sulsel), Sylvi dan Nurjanah Hulwan (aktivis perempuan bidang HAM), Ust. Ahmad Musyaffa, Lc (Al-Aqsha International Institute), dan lain-lain. (*)
