Silaturahim akbar seluruh warga Persatuan Islam Sabtu (24/2) mengingatkan kita kepada peristiwa dimuakhatkannya kaum Muhajirin dan Anshar dalam sebuah naungan bunyanu al Islam, sehingga menguatkan dan mengokohkan ruh jihad para sahabat dalam membangun daulatu al iman dibawah kepemimpinan Rasulullah SAW.
Memang sudah lama Keluarga besar Persatuan Islam jarang mengadakan acara seperti ini, sehingga tidaklah heran jika acara ini mendapat respon luar biasa dari ummat, karena ummat merindukan acara semacam ini.
Gegap gempita para mujahid menyambut acara ini, langkah para anggota, simpatisan dan keluarga besar Persis bergerak menuju silaturahim akbar seolah reuni keluarga yang telah dirancang mengingatkan perjuangan masa lalu ketia berjuang menegakkan slogan kembali kepada al Quran dan al sunnah.
Terbayang bagaimana para perintis jam'iyyah ini lahir dan berkembang di masing-masing yang sarat dengan tantangan dan rintangan. Sulitnya mencari kawan yang seiring dan sejalan dalam naungan Al Quran dan As-Sunnah kala itu.
Kini telah menyebar ke seluruh pelosok negeri tepatnya di 22 provinsi yang secara administrasi terdaftar di organisasi.
Tidak heran jika mereka datang ingin merasakan getaran perjuangan menuju kesempurnaan menegakkan pemurnian ajaran Islam melalui dakwah dan pendidikan dalam rentang waktu yang cukup panjang dan sampai waktu yang tak dapat ditentukan .
Penganiayaan para ulama janganlah membuat kita takut, karena ketakutan kita akan menjadi sebuah keberhasilan mereka, karena sengaja mereka membuat rekayasa dan skenario untuk menakut nakuti.
Yakinlah Allah tak akan membiarkan perilaku orang orang yang zalim, pasti Allah membalasnya, hanyalah Ia mengakhirkan balasannya pada hari yang semua pandangan akan merasa tercengang, seraya tunduk kepala kepala mereka dan tersiksa atas perbuatan zalim yang dikerjakannya.
Kokohkan soliditas kukuhkan ukhuwwah dibawah naungan al quran dan al sunnah in syaa Allah kita akan memperoleh ridlonya.
Selamat datang Ikhwatu Ieman ahlan wasahlan biqudumikum semoga kehadiran kita dilaporkan oleh butiran tanah yang kita injak, karena mereka akan menjadi saksi pada hari kiamat apa yang terjadi diatas dirinya. (/Uus Muhamad Ruhiyat)