Bandung, persis.or.id - Persatuan Islam (PERSIS) mendukung aksi demo yang dilakukan oleh para Tenaga Kesehatan (Nakes) se-Indonesia untuk menuntut penghentian pembahasan RUU Omnibus Kesehatan.
RUU ini dinilai merugikan nakes Indonesia karena lebih banyak mengandung madharat (kerugian) dibanding manfaat, serta mempermudah bagi nakes asing yang akan masuk ke Indonesia.
Dalam konferensi pers, Bidgar Sosial, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup PP PERSIS dr. H. Sony Ramdani, MH.Kes menyampaikan beberapa alasan mengapa RUU Omnibus Kesehatan harus ditunda.
Pertama, prosesnya yang tidak transparan terutama mengenai naskah akademik yang tanpa melibatkan organisasi profesi terkait.
Kedua, UU Kesehatan yang selama ini berlaku akan dihapus dan terjadi pemusatan kekuasaan di tangan Menkes.
Ketiga, penghentian alokasi APBN untuk sektor Kesehatan.
Keempat, organisasi profesi dikebiri
Kelima, nakes asing yang masuk ke Indonesia tanpa ada evaluasi seakan akan memberi karpet merah pada mereka.
Dan keenam, pendidikan dokter menjadi hospital base.
“PERSIS menuntut tunda pembahasan RUU Omnibus Kesehatan, dan mengharapkan agar Kemenkes dan organisasi profesi seperti IDI, PDGI, PPNI, IBI, dan IAI dapat duduk bersama untuk membahas hal ini”, ungkap dr. Sony Ramdani, Senin (08/05/2023).
Persatuan Islam (PERSIS) juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung aksi demo yang dilakukan oleh para nakes se-Indonesia. (*)
Kepesantrenan
26 Desember 2024 | 19:45