Jakarta, persis.or.id - Ketua Bidang Jamiyyah (Kabidjam) Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) K.H. Salam Russyad, menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-9 Pimpinan Wilayah (PW) PERSIS DKI Jakarta, Ahad (27/8/2023).
Digelar di Islamic Center PP PERSIS, Jl. Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Muswil ke-9 PW PERSIS DKI Jakarta ini bertema “Menegakkan Da’wah Beramar Ma’ruf Nahyi Munkar Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamiin yang Berkeadilan.”
Ustaz Salam Russyad menggantikan Ketua Umum PP PERSIS, K.H Dr. Jeje Zainudin, M.Ag yang berhalangan hadir, untuk membuka kegiatan Muswil ke-9.
Dalam sambutannya, K.H. Salam Russyad terlebih dahulu merefleksikan perjalanan jam’iyyah PERSIS yang pada September 2023 ini telah memasuki usia yang ke 100 tahun.
“Tentu saja perjalan 100 tahun itu bukanlah perjalan yang sebentar. Perjalan ini merupakan yang sangat panjang, dengan melewati berbagai dinamika yang dihadapi oleh jamiyyah Persatuan Islam,” kata Ustaz Salam.
Dalam rangka mencapai tujuan utamanya, Ustaz Salam menegaskan bahwa PERSIS memiliki cita-cita besar yang dituangkan didalam Qanun Asasi (QA) pasal 3, yaitu terlaksananya syariat Islam secara kaffah berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah dalam seluruh aspek kehidupan.
“Hal ini merupakan cita-cita besar Persatuan Islam. Untuk itu, perlu kita camkan dan pahami bersama, jam’iyyah PERSIS itu adalah jam’iyyah perjuangan. Jadikan jam’iyyah PERSIS sebagi alat perjuangan,” tambahnya.
Menurutnya, seluruh tasykil dan anggota yang bergabung di dalam wadah besar jam’iyyah PERSIS ini berada dalam satu kapal, yakni dalam rangka menuju satu titik perjuangan terlaksananya syariat Allah SWT.
“Kita semua adalah pejuang, kita semua adalah mujahid. Maka ketika mengemban amanah ini harus memahami rambu-rambu jihad jam’iyyah PERSIS,” paparnya.
Allah Swt telah memerintahkan untuk berjuang dengan benar, bukan berjuang karena kemenangan. Karena sesungguhnya kemenangan adalah sesungguhnya hak prerogatif Allah SWT.
Ustaz Salam menilai, jika seseorang belum siap menerima kemenangan, maka bisa jadi kemenangan itu akan membuat seseorang menjadi angkuh dan sombong.
“Dalam perjuangan dibutuhkan ketawadhuan, tidak dibenarkan memiliki rasa angkuh ketika menjalankan amanah,” tegasnya.
Ustaz Salam berharap, semoga jihad yang telah dilakukan oleh PW PERSIS DKI Jakarta masa jihad empat tahun yang lalu, menjadi amal jariyah untuk seluruh tasykil.
“Musyawarah wilayah, musyawarah daerah, musyawarah cabang dan sampai ke muktamar bukan pemilihan ketua menjadi tujuan utama. Karena jam’iyah Persatuan Islam bukan perusahaan yang memiliki keuntungan materi yang besar,” imbuhnya.
Terakhir, dirinya mengutip nasihat Ketua Umum PERSIS masa jihad 2015-2022, K.H. Aceng Zakaria Allahu Yarham, yang mengatakan bahwa jangan menganggap ketua umum itu lebih tinggi dari pimpinan jama’ah.
Bisa jadi ketua jama’ah lebih mulia dari ketua umum. “Karena pimpinan jama’ah bersentuhan langsung dan sangat dekat dengan jama’ah di bawah,” pungkas Ustaz Salam. (/HL)
[]
Editor: Fia Afifah