Jakarta, persis.or.id - Pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke - 9 Persatuan Islam (PERSIS) DKI Jakarta juga mendapat perhatian dari Penasihat PW PERSIS DKI Jakarat Drs. K.H. Sofyan Munawar.
Menurutnya, keberadaan PW PERSIS DKI Jakarta harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan umat saat ini.
“Pergerakan PERSIS DKI Jakarta saat ini harus mampu menyesuaikan diri perkembangan, dakwah, perkembangan zaman dan perkembangan politk yang ada DKI Jakarta,” jelasnya ketika ditemui di kantor PERSIS DKI Jakarta, Jl. Johar Baru, Jakarta, Rabu (02/08/2023).
Dalam pelaksanaan Muswil yang akan diselenggarakan pada Sabu-Ahad (26-27/08/2023) di Jakarta nanti, dirinya berharap agar calon pemimpin PERSIS DKI Jakarta nanti harus memiliki empat kriteria.
“Pertama, calon yang akan dipilih menjadi ketua PW PERSIS DKI Jakarta ke depan harus memiliki komitmen yang kuat terhadap PERSIS,” ucapnya ulama senior di PERSIS DKI Jakarta ini.
Kedua, memilik kapabilitas pemimpin wilayah yang berada di Ibu Kota. Dan yang ketiga, memiliki intelektualitas yang cukup menjadi pemimpin.
“Keempat, dan ini menjadi syarat yang utama, yaitu memiliki etikabilitas yang luar biasa atau berakhlak mulia yang tinggi. Seorang pemimpin harus berakhlak mulia,” ungkap K.H. Sofyan.
Karena menurutnya, di manapun seorang pemimpin berada, harus memiliki akhlak dan budi pekerti yang tinggi, termasuk salah satunya jika terpilih menjadi pemimpin di PERSIS DKI Jakarta.
K.H. Sofyan yang juga Anggota Dewan Hisbah ini mengungkapkan beberapa nama generasi senior ada yang ada di PERSIS DKI Jakarta.
Misalnya seperti K.H. Latief Nurdin, K.H. Muhammad Nuh, K.H. Kahfi Amin dan K.H. Soewardi.
“Mereka semuanya sudah pernah menjadi pimpinan di PERSIS DKI Jakarta,” imbuhnya.
K.H. Soewardi yang telah menjadi aktivis sejak PERSIS DKI Jakarta masih dalam bentuk Pimpinan Daerah (PD) ini menilai, PERSIS DKI Jakarta saat ini harus dipimpin oleh generasi muda yang memiliki empat kriteria di atas.
“Hal ini untuk mengikuti perkembangan politik, perkembangan kecepatan zaman di Ibu Kota,” tambahnya.
Usia PERSIS DKI Jakarta yang sudah cukup tua jika dilihat dari sisi organisasi dengan merujuk Qanun Asasi, K.H. Sofyan menegaskan bahwa PERSIS DKI Jakarta sudah menjalankan organisasi sebagaimana mestinya.
Menurutnya, dari sisi gerakan-gerakan dakwah, PERSIS DKI Jakara sudah mulai terasa oleh umat.
“Hal ini dengan banyaknya masjid yang diiisi oleh mubaligh PERSIS DKI Jakarta dan perkembangan lain dengan bertambahnya pimpinan cabang- pimpinan cabang,” paparnya.
K.H. Sofyan menambahkan, pemimpin PERSIS DKI Jakarta masa jihad berikutnya masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan dan dibenahi atau lebih tepatnya disempurnakan.
Ketika disinggung mengenai apakah dirinya akan dipilih oleh musyawirin nanti, K.H. Sofyan memiliki jawaban tersendiri.
"Jangan pilih saya, saya ini sudah tua. Masih banyak figur-figur muda yang mumpuni memimpin PERSIS DKI Jakarta,” ungkapnya.
Sebab menurutnya, sekarang ini tantangan global semakin berat. Tantangan dakwah semakin berat, rintangannya juga semakin banyak.
Sehingga figur pemimpin ke depan harus dimiliki oleh seseorang yang mau bekerja keras, yang memiliki leadership atau kepemimpinan yang kuat.
Terakhir, K.H. Sofyan berharap, siapaun yang terpilih nanti menjadi nakhoda PERSIS DKI Jakarta pada masa jihad berikutnya, harus mampu mengimbangi perkembangan dakwah, perkembangan politik dan perkembangan zaman yang ada di DKI Jakarta. (/HL)
[]
Editor: Fia Afifah