Bandung, persis.or.id - Muktamar XVI PERSIS yang dilaksanakan di Hotel Sutan Raja Soreang, Kab. Bandung, pada 23-26 September 2022 menjadi ajang "curhat" bagi sebagian delegasi, terutama dari luar Pulau Jawa.
Berkali-kali pimpinan sidang mengingatkan bahwa untuk usulan-usulan dapat disampaikan pada sesi yang lain.
Ust. Zainal, salah seorang pimpinan sidang menyampaikan, “Kita ini sedang sesi pandangan umum. Untuk usulan-usulan nanti,” pungkasnya.
“Jarak antara Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah sangat jauh,” papar delegasi dari Sumatra Barat.
Sementara dari Sumatra Selatan, menyampaikan evaluasi terutama dari sudut kejamiyyahan, “Ada ragam rasa jamiyyah …”
Sementara itu, dari wilayah Indonesia timur memiliki kemiripan harapan atas Pimpinan Pusat. Mareka sangat mengharapkan pembinaan secara maksimal dari Pimpinan Pusat ke wilayah-wilayah yang minoritas muslim.
“Kami sangat mengharapkan Pimpinan Pusat mengintensifkan pembinaan ke tempat-tempat yang minoritas (minoritas muslim.red),” harap delegasi dari Nusa Tenggara Timur.
Beberapa catatan kritis dan mendasar disampaikan oleh PW DKI Jakarta dan Jawa Barat. Mereka berharap agar dilakukan perombakan besar di PP. Catatan penting tersebut disampaikan oleh Ust. Soewardi sebagai Ketua PW PERSIS DKI Jakarta.
Adapun PW PERSIS Jawa Barat sebagai basis anggota jamiyyah PERSIS memberikan paling banyak catatan.
“Tidak adanya desentralisasi, pembagian wewenan ke daerah,” Papar Ust. Iman Setiawan L. Hampir seluruh bidang di PP mendapat sorotan dari PW PERSIS Jawa Barat.
Secara umum, para delegasi PW memberikan pandangan menerima atas Laporan Pertanggungjawaban Ketua Umum PP PERSIS 2015-2022.
[]
(MN/dh)
