Bandung- Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) adalah badan otonom dibawah Persis yang lahir pada 24 Maret 1996 M bertepatan dengan 4 Dzulqa’dah 1416 H di Cianjur, berbarengan dengan saudara kembarnya, yaitu Himi Persis. Hima Persis adalah otonom, yang dikhususkan mewadahi kader-kader Persis di tingkat / segmen mahasiswa.
Di usianya genap ke dua puluh tahun ini, Hima Persis akan menggelar Muktamar ke VIII di Bandung, 23-25 September 2016 dengan tema besar: “Reposisi Gerakan Mahasiswa Muslim, Menjaga Kedaulatan Bangsa”. Tema besar ini menurut Ketua Umum Hima Persis, Nizar Ahmad Saputra diambil sebagai bentuk respon terhadap kondisi Bangsa Indonesia yang sedang dirongrong oleh kekuatan dari luar (asing- red). “Tentu Hima Persis sebagai elemen dari Bangsa Indonesia, dan Persis khususnya ambil bagian dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan, sebagai konsekuensi dari khittah Hima Persis sebagai kaum intelektual, dan kader Muslim Indonesia” tambahnya.
Dalam Muktamar ke VIII, Hima Persis akan dihadiri kurang lebih 500 kader, baik sebagai peserta, peninjau, tamu undangan dan penggembira. Kader datang dari berbagai Pimpinan Wilayah (PW) Hima Persis diantaranya; DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jogjakarta, Jawa Timur, Riau, Kepulauan Riau, dan Maluku. Juga Pimpinan Daerah (PD) serta Pimpinan Komisariat (PK) se Indonesia. Tidak lupa panitia juga mengundang serta beberapa PW persiapan seperti Lampung, Kalimanatan Barat dan Gorontalo.
Menurut Ikbal Sabarudin, Sekum Hima Persis sekaligus Ketua Tim Panitia Muktamar “Kami memohon doa serta dukungan moril kepada warga Jamiyyah Persis khususnya agar sukses terselenggara Muktamar ke VIII Hima Persis ini. Karena agenda Mukatamar ini penting untuk menentukan QA-QD organisasi, GBHO, rekomendasi, kurikulum kaderisasi, kajian, administrasi dan lain-lain”. (RA)