Negeri dua sungai neil yang lebih dikenal dengan nama republik Sudan adalah suatu negara yang terletak di sebelah timur laut benua afrika, negeri yang termasuk dalam liga arab ini memiliki banyak sekali catatan sejarah akan orang-orang besar yang pernah singgah kesana ataupun belajar disana, takluput para kader dan para santri alumni pesantren persatuan islam (PERSIS).
Negeri sudan yang menjadi tempat bertemunya sungai neil biru dan neil putih ini memiliki makna tersendiri bagi siapa saja yang pernah mengunjunginya ataupun pernah tinggal disana, cuaca negeri ini sekitar 30-50 derajat celcius pada musim panas dan 15- 25 derajat celcius pada musim dingin di tambah diikuti gurun pasir (Ghubar) pada peralihan musim diantara keduanya membuat situasi negeri ini cukup menantang bagi para pencari ilmu di negeri yang berbahasa arab fusha ini.
Orang Sudan terkenal dengan kepribadiannya yang ramah dan santun baik kepada pribumi ataupun ajnabi termasuk para pelajar asal indonesia. Pesantren PERSIS yang kebanyakan berdomisili di Jawa Barat pasti sangat kental dengan suku Sundanya maka Sunda dan Sudan banyak sekali kemiripan karakter serta cara bergaul sehingga membuat para santri alumni pesantren PERSIS yang melanjutkan studinya ke Sudan akan merasakan hal ini.
Tercatat dalam administrasi persatuan pelajar indonesia (PPI Sudan) bahwasannya mahasiswa yang berasal dari alumni pesantren PERSIS ataupun simpatisan dulu pernah membuat organisasi yang dinamai forum silaturahim persatuan islam Sudan(FOSPI) sekitar pada tahun 2002, yang di rintis oleh Ust H. Umar Solehuddin Lc, MA. Menurut direktur Komite Pendidikan Luar Negeri (KPLN) ini kemudian estafet perjuangan di teruskan oleh Ust Gozali Sudirjo, Ust Irfan Jauhary, Ust Fahmi Mubarok.
Namun sayang pada perjalannanya karena tidak adanya pengkaderan secara intensif maka FOSPI pun bubar dengan sendirinya yang di kemudian hari dilanjutkan perjuangannya dengan wajah baru yaitu Pimpinan cabang istimewa (PCI PERSIS Sudan) yang kini di ketuai oleh Ust Hilman Firmansyah.
Jauh sebelum berdirinya FOSPI ataupun PCI PERSIS Sudan, ternyata jejak kader PERSIS di negeri ini sudah ada sejak tahun 1984 beliau adalah seorang ulama, akademisi dan aktivis islam yang namanya kini masyhur diantara masyarakat Indonesia. Beliau alumni Strata 1 Universitas imam muhammad bin suud, Riyadh, Arab Saudi yang kemudian melanjutkan Magisternya di Ma’had Khurtum Addualiy, Khartoum, Sudan serta menyelesaikan program doktoralnya di IAIN Jakarta.
Beliau adalah Prof Dr. KH. Maman Abdurrahman Lc. MA. Mantan ketua umum PP PERSIS Masa Jihad 2010-2015 dan sekarang menjadi ketua Majlis Penasihat PP PERSIS Masa Jihad 2015-2020.
Banyak sekali para alumni pesatren PERSIS ataupun simpatisan yang dulu ataupun kini belajar di negeri 2 Sunagai Neil ini. JIka ingin mengetahui info ataupun Beasiswa universitas yang ada di Sudan silahkan hubungi email
[email protected] atau di Facebook :
PCI Persis Sudan.
***
Kontributor: Lembaga Penyiaran & Publikasi PCI PERSIS Sudan