Mekkah, persis.or.id - Selain Masjidil Haram dan tempat-tempat bersejarah, pusat-pusat perbelanjaan juga menjadi tujuan yang ramai dikunjungi oleh jamaah haji, terutama jamaah haji asal Indonesia.
Supermarket, toko-toko di sekitar hotel, bahkan pedagang kaki lima terlihat juga dipadati oleh jamaah haji Indonesia.
Dikenal dengan gaya konsumtif yang tinggi, jamaah haji Indonesia berbelanja berbagai kebutuhan selama berada di tanah suci.
Mereka mencari sabun, shampo, pasta gigi, makanan kecil, dan berbagai barang lainnya.
Tak hanya itu, mereka juga membeli oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat di tanah air.
Sayangnya, terkadang ada beberapa jamaah haji yang berbelanja tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang sebenarnya, bahkan ada yang membeli oleh-oleh terlalu banyak sehingga mengalami kesulitan saat pulang ke tanah air.
Pedagang setempat sangat mengambil keuntungan dari momen ini. Mereka bahkan telah mempelajari beberapa kata dalam bahasa Indonesia, seperti "ayo beli", "murah-murah", "satu riyal, lima riyal, sepuluh riyal", dan kata-kata sederhana lainnya, untuk menarik perhatian para pembeli dari Indonesia.
Namun, ada hal menarik yang dilakukan oleh pedagang di Arab Saudi. Mereka menyebut uang rupiah dengan sebutan "Jokowi".
Meskipun terdengar seperti kampanye politik, sebenarnya maksud mereka adalah uang rupiah.
Mereka menerima mata uang Rupiah dalam transaksi jual beli dengan jamaah haji Indonesia, tentunya dengan konversi yang memberikan keuntungan bagi pedagang. Ternyata, sebutan "Jokowi" cukup populer di Tanah Suci.
[]
Kontributor: H. Acep Saefuddin (Petugas PPIH Arab Saudi)