Pukul 11.00 saya beranjak dari hotel, karena waktu azan zuhur masih cukup lama, yakni pukul 12.17. Saya pun bergegas menuju masjid Nabawi yang sangat dekat dengan hotel Al Nokhba tempat saya menginap.
Siang hari itu begitu terik. Suhu mencapai 45 derajat. Angin yang bertiup serasa panas menerpa wajah. Jalanan sudah penuh sesak oleh jamaah yang rata rata berpakaian putih. Di halaman masjid sudah penuh oleh jamaah, meskipun udara panas, namun payung cantik dan canggih di seluruh halaman masjid dapat menaungi para jamaah cukup nyaman. Ditambah hembusan kipas angin yang disemprotkan air, terasa cukup menyejukkan.
Saya terus merangsek ke dalam mesjid. Subhanallah, masih satu jam lebih menuju azan dzuhur, masjid yang luas dan indah itu sudah tidak menyisakan ruang untuk jamaah. Padahala jamaah masih terus berdatangan menuju masjid. Saya terus berjalan berkeliling, berharap ada celah untuk menggelar sajadah. Tapi tidak dapat. Akhirnya, karena semakin banyak jamaah yang datang, jalan tengah tempat lalu lalang jamaah, pun akhirnya berubah jadi shaf yang baru. Bersamaan dengan itu, azan awal berkumandang karena di Masjid Nabawi azan jumat berlangsung dua kali. Azan pertama berkumandang pukul 11.50. Sekitar 20 menit kemudian, khatib naik mimbar dan berucap salam, lalu berkumandanglah azan zuhur atau azan yang kedua.
Bersama sekitar satu juta jamaah yang memadati masjid nabawi, saya menyimak khutbah jumat yang disampaikan dalam bahasa Arab yang fasih. Sebagaimana diketahui, Masjid Nabawi terus dikembangkan oleh pemerintah Arab Saudi dengan perluasan yang menyeluruh. Kini luas keseluruhannya adalah 98.500 meter persegi atau sekutar 9,85 hektar dengan daya tampung jamaahnya mencapai 657 ribu orang di dalam masjid. Sedangkan halamannya seluas 635 ribu meter persegi bisa menampung 450 ribu jamaah. Dengan demikian, Masjid Nabawi dapat menampung lebih dari satu juta jamaah.
Diluar dugaan saya, khatib hanya menyampaikan khutbah pertamanya sekitar 12 menit dari pukul 12.17 hingga 12.25. Dan khutbah kedua sekaligus doa hanya tiga menit pula. Jadi khutbah jumat cukup singkat sekira 15 menit. Materi khutbah juga tidak jauh dari keutamaan ibadah shaum di bulan ramadhan.
Demikian pula waktu imam memimpin shalat jumat. Saya sudah menduga, pasti surat yang dibacanya panjang panjang sebagaimana shalat tarawih. Lagi lagi diluar dugaan saya, jumat hari itu imam masjid Nabawi hanya membaca surat Al-Kautsar di rakaat pertama, dan surat Al- Ikhlas di rakaat kedua.
Usai shalat jumat, seperti biasanya dilanjutkan dengan shalat jenazah. Dan jamaah tidak banyak yang beranjak meninggalkan masjid, namun sebagian tetap berada di masjid ngabuburit sambil membaca al quran. Sebagian, tentu saja ada yang tertidur pulas dalam buaian hembusan ac yang dingin dari sela sela tiang masjid nabawi.
Alhamdulillah, rasa syukur tiada terkira dapat menunaikan shalat jumat di masjid Nabawi di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan... ya Allah semoga kami beserta keluarga kami, saudara saudara kami, sahabat sahabat kami dan kaum muslimin dapat merasakan kembali beribadah di masjid nabawi ini yang indah dan bersejarah ini...
aamiin
Oleh: Dadan Wildan