Bandung – persis.or.id, Ketua program studi Pendidikan Agama Islam (Kaprodi PAI) STAIPI Bandung Lalan Sahlani, M.Ag mengungkapkan bahwa prodinya lebih cenderung menggunakan pendekatan kultural guna merangkul mahasiswanya agar bisa mengaktualisasikan dirinya di kampus.
“Kami mencoba tak struktural dan instruksional, kami ingin kultural agar jadi partner bagi mahasiswa untuk mereka mengaktualisasikan dirinya”, ungkap Lalan kepada persis.or.id, Kamis (22/08/2019).
Menurutnya dengan sikap demikian diharapkan bisa menunjang mahasiswa untuk bisa lebih mengoptimalkan dirinya dalam pembelajaran. Hal tersebut nampaknya cukup efektif, terbukti dengan beberapa mahasiswa PAI yang menjuarai lomba skala Nasional.
Lalan menyebutkan bahwa jumlah mahasiswa di prodi PAI mengalami peningkatan mencapai 25% dari tahun 2018 lalu.
“Tahun ini mahasiswa PAI sudah mencapai 4 kelas”, tambahnya.
Dalam prosesnya, para mahasiswa mampu menyeimbangan fikih persis. Lalan menyebutkan, mahasiwa tak merasa didoktrin karena di bangku perkuliahan mahasiswa berpikir dan memahaminya sebagai sebuah keilmuan.
“Natural saja, pada akhirnya mahasiswa PAI mampu memahami fikih Persis karena dasarnya adalah sudut pandang keilmuan”, ujarnya. (HL/TG)