Apakah amanah itu?
Jakarta - persis.or.id, Amanah ialah segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Dari mulai alat badani yang melekat pada diri kita, seperti alat pelihat, alat pendengar, alat perasa, tangan, kaki, lisan, dan akal pikiran. Demikian juga nikmat berupa anak, isteri, harta, pekerjaan, status, keahlian, tempat tinggal, kampung halaman, negera, jabatan, kekuasaan dan lain sebagainya adalah amanah yang diberikan Allah kepada kita yang harus dijaga.
Islam telah memerintahkan agar setiap orang menjaga dan menunaikan amanah itu secara maksimal, bersamaan dengan itu Islam juga telah berpesan dengan sangat supaya tidak berkhianat dan jangan menyia-nyiakan amanah sebagaimana firman Allah ta’ala dalam surat al Anfal ayat 27:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai Orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan rasul, dan jangan pula kalian mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian, padahal kamu mengetahui.”
Dan sebesar-besar khianat adalah mempercayakan suatu urusan penting kepada yang tidak memiliki kapasitas untuk mengelola urusan tersebut. Seperti menyerahkan urusan umat, rakyat dan negara kepada orang yang tidak memiliki kemampuan untuk itu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada kita bahwa jika bukan ahlinya yang mengelola, tunggulah kehancuran..!
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radadhiyallahu anhu dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا ضُيِّعَتِ اْلأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا أُسْنِدَ اْلأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ.
“Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah hari Kiamat”. Dia (Abu Hurairah) bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu?’ Beliau menjawab, “Jika satu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu!” [HR. al Bukhari]
Penulis: Drs KH. Sofyan Munawar