Jakarta, persis.or.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS), Ustaz Jeje Zaenudin, merespon pertanyaan media dengan adanya anggapan miring bahwa kehadiran para ketua umum ormas Islam di Istana Presiden hanya menjadi 'stempel' atau 'pemadam kebakaran' bagi kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat.
Ia menegaskan bahwa pertemuan antara ormas dan pemerintah adalah bagian dari upaya mediasi aspirasi masyarakat.
Dalam keterangannya, Ustaz Jeje menjelaskan bahwa kehadiran para tokoh ormas Islam dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk membangun silaturahmi dan menjembatani kesenjangan komunikasi antara pemerintah dengan aspirasi masyarakat.
"Dalam dialog itu peran ormas sangat penting untuk memediasi komunikasi masyarakat dengan pemerintah. Apa yang menjadi aspirasi, harapan, kegundahan, dan kegelisahan masyarakat dapat tersalurkan secara langsung kepada kepala negara. Di sisi lain, kepala negara juga dapat menjelaskan kebijakan-kebijakannya secara lebih gamblang dan rinci sehingga ormas bisa menginformasikannya secara lebih utuh apa alasan logis dari setiap kebijakan. Dan apabila ada kebijakan yang merugikan kepentingan rakyat bisa disampaikan usulan, nasihat, dan kritik secara langsung dan dialogis", ujar Ustaz Jeje dalam keterangannya, Selasa (2/9/2025).
BACA JUGA: Presiden dan Wakil Presiden Dilantik, PERSIS Harapkan Kepemimpinan Bersih dan Amanah