Lombok – persis.or.id, Terhitung dari hari Kamis (08/08/18) sampai hari ini Senin (13/8/18) Tim PP Persis yang diwakili PZU (Pusat Zakat Umat) dan Sigab (Siaga Bencana) berada di Lombok.
Mereka memberikan bantuan mulai dari kesehatan (Check Up Kesehatan) dan Dapur Umum untuk mengstabilkan asupan makanan bergizi untuk para korban dan trauma healing untuk anak-anak.
Sudah dua wilayah yang sudah dievakuasi oleh Tim PZU dan Sigab yaitu Ds. Kumantar, Ds. Balut Ds. Dangiang Kec. Kayangan Kab. Lombok Utara dan kali ini Tim mengevakuasi dusun Temposodo Ds. Santong Kec. Kayangan dan tenda darurat di Kec. Sembalon Kab. Lombok Timur NTB.
Sabtu (11/08/18) Tim PZU dan Sigab berhasil mengevakuasi korban gempa Lombok di dusun Temposodo Ds. Santong Kec. Kayangan.
Selain melaksanakan check Up Kesehatan untuk para korban, Tim PZU dan Sigab bersinergis dengan Mabes Polri Kepala Dua Jakarta untuk memberikan trauma healing untuk anak-anak yang mana banyak korban gempa lombok dikalangan anak-anak.
Bukan hanya luka pasca gempa yang menimpa para korban di dusun Temposodo Ds. Santong Kec. Kayangan banyak terdiagnosa dari batuk, pilek dan ISPA yang menyerang para korban terkhusus para lansia dan anak-anak.
Selain kebutuhan sembako, medis, air bersih dan tenda sebenarnya pengungsi juga butuh sanitasi MCK yang mana pihak Kecamatan Bayan tidak mendistribusikan sannitasi WC yg masih menumpuk ditempat pengungsian sehingga para pengungsi terpaksa buang air buang air seadanya dan menybabkan bau yang tidak enak.
Bukan hanya itu listrik pun sebagai alat penerangan satu-satunya tidak berfungsi dikarena belum tersentuhnya perbaikan kabel-kabel listrik oleh pihak PLN sehingga para korban dan Masyarakat di pelosok penerangan-nya hanya mengandalkan lampu motor.
Pada hari berikutnya Ahad (12/08/18) Tim PZU dan Sigab mengevakuasi korban di Kec. Sembalon Kab. Lombok Timur NTB, seperti biasanya Tim PZU dan Sigab melakukan pemeriksaan kesehatan kepada korban bencana gempa Lombok.
Mari terus Ulurkan tangan ikhwatu Iman semua untuk membantu saudara semuslim di Lombok, siapa lagi selain kita karena “KITA SAUDARA”. (/RN)