Lulusan STAIPI Bandung Diharapkan Banyak Bangun Sekolah dan Pesantren

oleh Reporter

22 Agustus 2019 | 06:18

Bandung – persis.or.id, “Saya berharap dari kader-kader alumni STKIP Bandung, banyak yang mendirikan sekolah dan pesantren guna membangun daerahnya”, demikian ungkapan Drs. Nasihudin, M.Pd, Wakil Koordinator Bidang Akademik dan Kelembagaan Kopertais Wilayah II Jabar dan Banten.

Hal tersebut disampaikan Nasiruddin dalam pembukaan Kuliah Taaruf. Ia menyebutkan bahwa lulusan STAIPI Bandung salah satu ukuran suksesnya adalah dengan membangun sekolah dan pesantren di daerahnya.

Nasihudin juga sempat membahas, pada tahun 2017 STAIPI Bandung mendapatkan peringkat terbaik dari 138 Sekolah Tinggi di Jawa Barat, dan ia berharap tahun 2019 kampus ini terus menjadi lebih baik.



“Mulai dari pelayanannya, apalagi SDM Dosen-dosennya sudah banyak yang bergelar doktor”, ujarnya, Kamis (22/08/2019).

Sebelum meninggalkan podium, Nasihudin berpesan kepada seluruh mahasiswa baru. “Jangan jadi ikan di akuarium, tapi jadilah ikan di empang”, ucapnya.

Hal itu berarti, jangan memilih terbatasi dan kaku hanya mengandalkan pakan dari pemilik akuarium. Dalam konteks belajar, mahasiswa mesti bisa menggali ilmu dan mengembangkan keilmuannya sendiri, jangan terpaku di bangku kampus saja.

Dalam analogi semisalnya, ia juga berpesan “Jangan jadi ayam negri, jadilah ayam kampung”, tandasnya.

Itu berarti, saat sudah menjadi mahasiswa jangan terus terusan bergantung hidup pada keluarga, harus mampu mandiri. “Harus punya nilai diferensiasi, agar lebih dilirik kebermanfaatannya”, ungkapnya.

Terakhir, Nasihudin menjelaskan bahwa ada hubungan antara rumah dan kampus. Saat menjadi mahasiswa, seseorang harus mulai berpikir ilmiah, indah, dan sistematis

“Menjadi pintar dan kaya, tak diraih dengan cita-cita tapi diraih dengan implementasi. Implementasikan ilmu kita dalam kehidupan sehari-hari”, pungkasnya. (HL/TG)

Reporter: Reporter Editor: admin