Bandung - persis.or.id, Pasca pelatihan menulis artikel yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah (PW) Pemudi Persis Jawa Barat, Ahad (08/01/2017) di Jl. Kalipah Apo - Gedung Serba Guna PP Persistri, Pemudi Persis dinilai semakin mahir menulis dan berkontribusi tulisan baik di media online Persis ataupun Buletin Annisa.
Acara tersebut terselenggara berawal dari ide program sekretaris PW Pemudi Jabar tentang penulisan artikel dan sejalan dengan program kerja bidgar Pendidikan serta bidgar Infokom, bermula niat melatih dakwah bilkitabah maka disepakatilah tema diatas untuk silaturahmi bulan Januari ini.
"Acara pelatihan menulis untuk Pemudi ini bertujuan agar anggota Pemudi Persis bisa menuliskan reportasenya dan mempublish setiap acara yang digelar di daerahnya masing-masing. PW Pemudi Persis Jabar juga yakin ada banyak potensi menulis di anggota Pemudi maka perlu dimunculkan kepercayaan diri dan kemauan bergerak melalui tulisan di diri setiap anggotanya", ungkap Nurlail Latifah, Bidgar Dakwah PW Pemudi Persis Jabar.
"
Jago Nulis Artikel Kurang dari 3 Menit", itulah judul presentasi yang disampaikan Taufik Ginanjar, Pemateri yang merupakan tim website Kominfo PP Persis.
"Judul tersebut cukup memprovokasi peserta pelatihan yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga dimana keseharian mereka telah cukup menguras waktu dan tenaga. Sehingga seringkali keinginan untuk menulis akhirnya terkalahkan oleh kesibukan mengurus anak dan rumah", terang Insania Zakiyah, peserta yang berasal dari PC. Pemudi Persis Cibeunying Kidul
Insania menuturkan lebih lanjut, antusiasme terlihat di wajah para peserta yang langsung memasang wajah siap sejak awal materi diberikan. Apalagi saat pemateri menceritakan pengalaman pribadinya saat mulai menulis.
Ada tiga kunci utama yang disampaikan pemateri dalam kesempatan tersebut, yaitu :
1. Ubah paradigma dan cara berpikir
Pemateri mengajak seluruh peserta untuk menanamkan dalam benak mereka bahwa saya bisa menulis dan bisa ahli dalam menulis. Selanjutnya beliau juga menyarankan agar kita tidak perlu melirik kanan kiri kita terutama teman-teman yang sudah pandai menulis dengan membandingkan kualitas tulisan kita dengan mereka
2. Mulai dengan membaca dan 'membaca'
Keterampilan dasar untuk menulis adalah membaca. Jadikan kebiasaan membaca merupakan aktivitas harian kita. Sehingga memperkaya wawasan serta kosakata saat kita akan mulai menulis.
3. Jika menulis, ya menulislah tanpa mengedit
Kesalahan para penulis terutama saat berperan ganda menjadi editor. Tidak akan ada kualitas tanpa kuantitas yang harus diedit. Artinya biarkan tulisan kita mengalir terlebih dahulu. Setelah semua apa yang ada di benak kita tertuang barulah dilakukan editing. Jangan membatasi kreatifitas kita menuangkan ide dengan perasaan takut salah.
Di akhir sesi pelatihan, Taufik mengajak seluruh peserta untuk berlatih menuangkan ide dalam tulisan dalam waktu 15 menit dan mengirimkannya melalui media WA pribadinya. Terlihat antusiasme seluruh pserra yang sebagian besar membawa serta balitanya. Sehingga ibunya "anteng", balitanya pun "anteng"
Salah satu peserta dari Pimpinan Daerah (PD) Pemudi Persis Cianjur, Rika Kartika, menuturkan bahwa pelatihan menulis ini menjawab tantangan jihad era digital. Panitia yang turut mengikuti Pelatihan Menulis ini pun memberikan tanggapannya.
"Ada banyak artikel yang pernah saya baca tentang tips dan trik menulis, tapi hari ini baru saya temukan trik termudah menulis artikel bahkan artikel reportase", ujar Yanti Rusliyanti Farihah Rahmah, S.Pd.I, Bidgar Seni Budaya PW Pemudi Persis Jabar. (HL/TG)