Mampu Menaklukan Musuh dalam Diri, Kunci Keberhasilan Ibadah Ramadhan

oleh Reporter

12 Maret 2024 | 06:49

Bandung, persis.or.id - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam Ustaz Dr. Haris Muslim pada Ramadhan hari pertama memberikan nasihat dari Imam Ghazali.

Nasihat yang diberi judul Renungan Ramadan Hari ke 1, ia tuliskan dan diunggah ke berbagai media sosial, Selasa (12/3/2024).

Di awal, Ustaz Dr. Haris mengutip salah satu pesan dari Imam Al-Ghazali.

قال الإمام الغزالي : أعداء الإنسان ثلاثة: دنياه، وشيطانه، ونفسه. فاحترس من الدنيا بالزهد فيها، ومن الشيطان بمخالفته، ومن النفس بترك الشهوات (إحياء علوم الدين 3 : 66)

Imam Al-Ghazali berkata, “Musuh manusia itu ada tiga : Dunianya, Syetannya, dan Nafsunya. Jagalah diri dari dunia dengan zuhud, dari setan dengan melawannya, dan dari hawa nafsu dengan meninggalkan syahwat” (Ihya Ulumuddin, III : 66)

Menurutnya, faktor utama keberhasilan manusia dalam bidang apapun, adalah bagaimana ia bisa menghadapi musuhnya.

“Itulah hakikat perjuangan,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, misi musuh adalah menghambat keberhasilan dan menghancurkan. Tetapi, tugas kita mengenali musuh dan cara melemahkannya.

“Demikian juga keberhasilan hidup yang utama, yaitu selamat di dunia dan akhirat,” papar Ustaz Dr Haris.

Imam Ghazali merangkum musuh yang bisa mencelakakan kita ada tiga. Dunia sejatinya adalah tempat dan ladang amal, tetapi jika kita tidak hati-hati maka ia bisa mencelakakan kita.

Zuhud adalah senjata menghadapinya. Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia, tapi tidak menjadikan dunia tujuan, tapi sebagai wasilah untuk menggapai keberhasilan akhirat.

Selanjutnya, Sekum PP PERSIS itu pun menjelaskan tentang setan. Semua pasti tahu bahwa setan adalah musuh utama, tapi tidak sedikit manusia tidak sadar dan bahkan berkawan dengannya.

“Maka hadapilah setan dengan memposisikannya sebagai musuh dan lawanlah semua ajakannya,” tambah dia.

Ia pun mengutip firman Allah dalam Al Quran Surat Fathir ayat 6 yang artinya, “Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala”.

Demikian juga dengan hawa nafsu, sering sekali membawa kita kepada kejelekan. Penyakit dari hawa nafsu adalah syahwat, syahwat adalah “mendahulukan hawa nafsu daripada keta’atan kepada Allah”, maka hadapilah hawa nafsu dengan meninggalkan syahwat.

“Bulan Ramadhan adalah latihan untuk menghadapi musuh-musuh tersebut, agar kita selamat dunia akhirat,” tutupnya. (/HL)

Reporter: Reporter Editor: admin