Bandung - persis.or.id, Madrasah Diniyyah (MD) Riyadul Jannah Pesantren Persatuan Islam (PPI) no. 210 Rancatungku berhasil menyabet gelar juara umum setelah memborong 5 piala olimpiade mata pelajaran diniyyah di Ajang Silaturahmi dan Kreativitas Santri (ASIK'S II).
Sebagai ajang olimpiade bergengsi, ASIK'S dinilai berkontribusi dalam memajukan daya saing diniyah-diniyyah di kabupaten Bandung.
Baca berita sebelumnya disini
Madrasah Riyadul Jannah dalam 1 dekade ini terus memperlihatkan eksistensi daya saingnya, terbukti dengan santri-santri yang selalu menjuarai lomba-lomba antar diniyyah di kecamatan Pameungpeuk.
Sejarah Madrasah Riyadul Jannah
Bermula dari semangat belajar para pemuda dalam mendalami ilmu agama Islam di Rancatungku - Pameungpeuk Bandung. "Awalnya dari para pemuda yang belajar di rumah ayah saya, Ust. KH. Holis (alm) pada tahun 1980", ungkap Ust. Amin Mu'man,S.Pd.I Mudir Riyadul Jannah, senin (03/04/2017).
Semangat dan minat belajar tersebut terus meningkat sehingga pada akhirnya dibutuhkan ruangan yang representatif untuk menunjang pembelajaran.
"Alhamdulillah, ada donatur pada waktu itu; Bapak Endang Sholeh
mewakafkan tanahnya sehingga bisa membuat 1 lokal kelas yang berbentuk seperti gubuk", ujar Ust. Amin
Atas dukungan berbagai tokoh Persis Rancatungku dan tokoh masyarakat waktu itu seperti M. Syarifudin, Ending, Holis, Endang
Iswandi, bapak Iso, dan lainnya. "Mereka memberikan dukungan yang besar untuk terwujudnya sebuah madrasah", imbuh Ust. Amin
Beliau melanjutkan, para tokoh berpikir agar bisa meluaskan lokal bangunan pesantren, akhirnya disepakati untuk membentuk panitia pembangunan pesantren. "Alhamdulillah, sekarang madrasah ini sudah jadi dua tingkat", ucap Ust. Amin
Santri Madrasah Riyadul Jannah dari tahun ke tahun terus bertambah. Jumlah santri tahun ini mencapai 358 orang, sampai terbagi menjadi 2-3 shift. Jumlah asatidz Madrasah Riyadul Jannah ada 12 orang
Dipastikan, Insya Allah, tahun 2017 ini akan ada sebanyak 62 santri yang mengikuti Ujian Akhir Pesantren.
Kultur Efektif dalam Belajar Agama
Dalam menunjang keberhasilan belajar santri-santrinya, Mudir madrasah Riyadul Jannah menerapkan sistem badal. "Tak akan ada waktu yang kosong, saat salah seorang asatidz berhalangan masuk. Karena senantiasa ada badal yang presentatif, sehingga belajar betul betul diusahakan efektif", terangnya.
Mengukir Nama di Olimpiade ASIK'S II tahun 2017
Madrasah Riyadul Jannah berhasil menjadi juara pertama dalam olimpiade nahwu sharaf, matematika, dan olimpiade fiqih. Serta menjadi juara kedua dalam olimpiade tarikh dan menjadi juara ketiga pada olimpiade tauhid.
"Asatidz disini mayoritasnya alumni sekolah ini dan tamatan muallimin pameungpeuk. Keberhasilan ini adalah keberhasilan semuanya, baik asatidznya dan lingkungannya", tutur Ust. Amin
Sebagai seorang mudir, beliau berpesan agar para asatidz senantiasa menjaga keikhlasan dan kerendahan hati.
"Luruskan niat saat mengajar di madrasah. Mari niatkan dalam diri bahwa kita sedang mewakafkan diri untuk meninggikan kalimat Allah. Kita mesti merasa malu kepada para pendahulu dan orangtua yang telah mewakafkan, dan yang memperjuangkan pesantren ini. Mari senantiasa kedepankan akhlak mengajar sebagai seorang asatidz", pungkasnya. (HL/TG)