Bandung, persis.or.id - Selain Sekretaris Umum PP PERSIS, Wakil Ketua Umum PP PERSIS Prof. Dr. Atip Latiful Hayat, Ph.D. juga turut hadir pada Sarasehan Perekonomian Nasional yang digelar Dewan Tafkir PP PERSIS, di Sutan Raja Convention Centre, Kamis (22/12/22).
Ustaz Atip dalam kapasitas sebagai keynote speech, atau introductory remark menurut istilah beliau, menyampaikan beberpa hal. Pertama, ayat suci ekonomi bagi umat Islam termaktub dalam Al-Qur'an surah Ash-Shof ayat 10-12.
"Yang menyiratkan bahwa inti dari persoalan ekonomi adalah etika dan moralitas," tuturnya.
Kedua, ayat konstitusinya UUD 45 Pasal 33 yang telah diamanahkan kepada dua tokoh bangsa ini, yaitu Bung Karno dan Bung Hatta, yang kemudian dirumuskan oleh Bung Hatta dan diwariskan kepada seluruh rakyat Indonesia.
Atas dasar ayat suci dan ayat konstitusi ini, menurutnya, umat PERSIS mesti ikut berperan dalam membangun ekonomi umat sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan.
"PERSIS juga harus memikirkan distribusi economic resources agar pendulumnya berjalan," jelasnya.
Ustaz Atip menambahkan, PERSIS harus mampu berperan dalam political economy karena PERSIS didirikan oleh para ulama yang pedagang, yang memiliki literasi tinggi terhadap sumber-sumber agama. Sehingga, cara berpikir para pendahulu kita sangat kosmopolitan dan modern.
Ia juga berharap sumbangsih pemikiran PERSIS melalui Dewan Tafkir tidak hanya dituangkan dalam bidang ekonomi saja, tetapi juga dalam bidang hukum, politik, dan lain sebagainya.
[]
(IFR/dh)