Bandung, persis.or.id - PERSIS Expo pada ajang Muktamar XVI PERSIS menjadi kesempatan baik untuk mempromosikan potensi-potensi yang ada di jamiyyah, baik itu potensi lembaga jamiyyah maupun kelompok dan komunitas yang diinisiasi oleh anggota PERSIS dan badan otonomnya.
Puluhan stand pameran yang tersedia di PERSIS Expo menjadi etalase potensi tersebut, dari mulai potensi pendidikan, ekonomi, sosial, hingga olahraga.
Di stand Madrasah Pena, contohnya, Lembaga Studi Sastra dan Literasi PP Pemuda PERSIS bekerja sama dengan Pusdok Tamaddun memamerkan karya tulis tokoh PERSIS, seperti karya Ustadz Syarif Sukandi, Mohammad Natsir, hingga A. Hassan.
Namun, dari lebih kurang sepuluh ribu buku karya ulama nusantara termasuk ulama PERSIS, hanya puluhan buku saja yang ditampilkan, serta sebagiannya berupa duplikat.
Hadi Nur Ramadhan dari Pusdok Tamaddun yang juga anggota Dewan Tafkir PP PERSIS mengungkapkan, adanya pameran kebangkitan turats ulama PERSIS ini sebagai bagian dari pewacanaan museum PERSIS.
(Salah satu koleksi buku PERSIS tahun 1937)
“Adanya pewacanaan museum PERSIS ini merupakan harapan kami, dan telah mendapat dukungan dari Ketua Umum PERSIS KH Aceng Zakaria yang pernah berkunjung ke Pusdok Tamaddun," ungkapnya kepada persis.or.id.
Selain memamerkan karya klasik ulama PERSIS, upaya pewacanaan museum PERSIS akan dilanjutkan melalui Talk Show “Gagasan Museum PERSIS”, pada Ahad, 25 September 2022.
Talk show diselenggarakan di area PERSIS Expo Muktamar XVI Persatuan Islam dan menghadirkan pembicara dari Dewan Tafkir, yaitu Hadi Nur Ramadhan dan Wildan Hasan yang juga menggawangi Natsir Corner.
[]
(dh)