Bandung – persis.or.id, Semangat kaderisasi Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam Pimpinan Komisariat Ma’had Al-Imarat kembali bergema dengan diselenggarakanya Musyawarah Komisariat (muskom) yang ke-3 yang bertempatkan dikampus kebanggaan Ma’had Imarat pada hari ahad 08 april 2018. Dengan bertemakan “Memperkuat Militansi Kader Hima Persis Sebagai Estafeta Perjuangan Dalam Bingkai Ulul Albab”. Rio Pebrian, selaku ketua pelaksana muskom PK Hima Persis Al-Imarat menuturkan bahwa tema yang diusung demikian bukan tanpa alasan, berdasarkan dinamika yang terjadi di internal kampus Al-Imarat yang cenderung rendahnya semangat militansi kader dalam melanjutkan estafeta perjuangan Hima Persis di lingkungan kampus sehingga mengakibatkan lunturnya pengaruh dan eksistensi kader Hima Persis Al-Imarat dikalangan mahasiswa. “saya harapkan ketika bergantinya masa kepemimpinan PK Hima Persis Al-Imarat dengan diselenggarakannya muskom ini, kader Hima Persis Al-Imarat bisa lebih militan dalam melanjutkan estafeta perjuangan di Pimpinan Komisariat untuk kedepanya” sambung Rio selaku ketua pelaksana.
Acara muskom ke-3 PK Hima Persis Al-Imarat ini dihadiri oleh sebagian perwakilan/tamu undangan dari berbagai PK Hima Persis se-Bandung Raya, seperti STAI Persis Bandung, UPI, UIN dan STKIP Pajagalan Bandung, juga perwakilan dari jajaran PD Hima Persis Kota Bandung ikut mengawal berlangsungnya acara sebagai peninjau sekaligus pembuka acara musyawarah tahunan ini. Dalam sambutanya, perwakilan PD Hima Persis Kota Bandung, Bilal Elfathtoni menyampaikan bahwa muskom adalah musyawarah yang paling sakral dan krusial dalam sejarah perjuangan Hima Persis diranah komisariat, maka dari itu jangan pernah main-main dalam menjalankanya, karena momentum muskom ini adalah untuk menentukan masa depan perjuangan Hima Persis kedepanya dalam ranah kampus. Juga, berkaitan dengan pergantian kepemimpinan, beliau menegaskan “jangan meninggalkan tanggung jawab ketika sudah memilih pemimpin baru, karena kewajiban dalam kepemimpinan itu bukan hanya memilih, tapi mendorong dan membantu pemimpin yang sudah dia pilih” Ujarnya.
Sebelum berjuang di Hima Persis maka yang paling terpenting adalah “ngalempengkeun jarum hate” bagaimana tidak harus demikian, berjuang di Hima Persis itu hanyalah harus mengharap ridho dari Allah SWT semata, tidak dengan yang harapan lain. Kalaupun ada harapan lain terlebih itu bersifat materi, maka bersiaplah untuk down dan sakit hati ditengah jalan perjuangan. ungkap Hafidh Fadhlurrohman selaku ketua PK Hima Persis Al-Imarat sekaligus SC acara muskom. Mengingat kondisi daya pengkaderan yang sedikit menghawatirkan di Ma’had Al-Imarat yang kemudian melahirkan kondisi yang cenderung kurang masif dibidang SDM. dalam sambutanya, Hafidh menegaskan bahwa “pengkaderan adalah harga mati bagi Hima Persis.”
Sebagai hasil mufakat dari musyawarah tim formatur, dengan berbagai pandangan dan pertimbangan yang cukup matang dan alot. Akhirnya saudara Shadiq Amin terpilih sebagai ketua PK Hima Persis Al-Imarat masa jihad 2018-2019. Di penghujung acara muskom beliau menyampaikan beberapa prakata dengan mengutip perkataan sahabat Abu Bakar ketika diangkat menjadi khalifah “saya menjadi pemimpin bukan berarti lebih baik daripada kalian, namun yang jelas saya selaku pemimpin membutuhkan bimbingan dan dorongan dari kawan-kawan sekalian”. diakhir kata, saudara shadiq menegaskan dengan berapi-api bahwa akan membuktikan kepemimpinanya akan lebih baik dalam militansi kader kearah yang lebih berkemajuan. Dan “tunggulah program-program yang akan mengejutkan dunia pergerakan” ujar Shadiq.
Penulis : Rimbun alam
Editor: Hafidh Fadhlurrohman