Bandung, persis.or.id - Karena pengunjungnya hampir didominasi peserta Muktamar XIII PERSISTRI selama beberapa hari, kondisi Hotel Horison sebagai lokasi acara tak ubahnya seperti 'asrama putri'.
Misalnya saat para peserta saling mengingatkan waktu makan. Mereka akan berbondong-bondong menuju restoran untuk menyantap hidangan, tentu dengan tertib.
Selain itu, lorong-lorong depan kamar digunakan sebagai tempat pengecekan atribut dan perlengkapan terakhir sebelum menuju ballroom.
Melihat kerapihan baju, kelengkapan draft dan alat tulis, penggunaan ID card, hingga saling mengingatkan sepatu dan masker sering dilakukan.
Tak jarang ada yang harus kembali ke kamarnya karena tertinggal obat pribadi atau camilan.
"Di dalam dingin, neng. Temen ibu ada yang masuk angin. Mungkin karena capek juga ya," terang seorang peserta asal Bogor.
Ada juga teriakan 'khas' saat para ibu tersebut beradaptasi dengan lift hotel. Tak lama, biasanya diiringi dengan candaan.
Waktu-waktu tertentu seperti setelah makan atau menunggu waktu pelaksanaan juga jadi ajang berkenalan dengan peserta lainnya.
Hingga, aura 'asrama putri' begitu lekat dan terasa hangat. Ini tentu akan menjadi salah satu momen berharga untuk peserta Muktamar XIII PERSISTRI, yang akan diingat saat pulang ke rumah nanti.
Kontributor: Kominfo Muktamar XIII PERSISTRI
Reporter: Dila F. Fatir
Editor: Fia Afifah