oleh :
Lida Maulida, S.Kom.I, Ketua Umum PP Himi Persis
***
Menentukan peran strategis HIMI PERSIS periode ini dan ke depan tidak dapat dilepaskan dari sejarah panjang kelahiran dan latar belakang berdirinya.
Mari kita kembali menengok ke belakang, memungut banyak hikmah dari perjalanan hidupnya yang kini berusia 20 tahun. Jika diibaratkan pada usia manusia maka 20 tahun merupakan usia yang cukup dewasa, matang dan semangat belajar yang membara. 20 tahun bahkan adalah usia yang lebih tua dari umur reformasi bangsa.
Jika 10 tahun pertama saya sebut sebagai fase ideologisasi gerakan, tahun kedua adalah fase reposisi dan resolusi gerakan, maka hari ini kita memasuki dekade ke-3 yang saya sebut sebagai fase produktif dan konstruktif bagi gerakan. Di mana gerakan ini ke depan lebih fokus menggali tenaga dalam untuk disalurkan ke luar.
Maka tidak berlebihan jika saya sebut kepengurusan pimpinan pusat hari ini sebagai ‘Kabinet Cinta Produktif” dengan tiga kata saktinya
Cinta Sinergi, Cinta Karya, Cinta Berbagi.
Berangkat dari tema Musykernas 1 Pimpinan Himi Persis Masa Jihad 2016-2019 yaitu
Menegaskan Kiprah Muslimah Muda Cendekia Untuk Indonesia 2045. Suatu tema yang berangkat dari latar kegelisahan yang cukup dramatik.
Tujuh puluh satu tahun bangsa ini merdeka, nyatanya masih terlalu banyak fakta dan data yang menunjukan bahwa bangsa ini belum benar-benar merdeka. Potret-potret kehidupan berbangsa dan bernegara terlalu banyak menyajikan sudut pandang keprihatinan dan kemunduran.
Ketimpangan ekonomi, ketimpangan moral, ketimpangan spiritual, ketimpangan hokum dan ketimpangan-ketimpangan lainnya semakin menyeret bangsa ini pada krisis multidimensi yang seakan tak pernah usai.
Setiap tahun kita merayakan kemerdekaan, bendera berkibar tidak hanya di istana namun juga berkibar di gang-gang sempit, di pinggiran kota, pelosok desa yang kesemuanya itu hampir dapat dipastikan belum mendapatkan kesejahteraan.
Hal ini seolah memberikan pesan kepada kita sungguh kami seluruh rakyat Indonesia adalah pemilik sah kemerdekaan ini, sehingga kesejahteraan dan keadilan adalah hak seluruh rakyat Indonesia.
Indonesia 2045 adalah 100 tahun kemerdekaan Indonesia, yang diramalkan banyak orang sebagai momentum kebangkitan bangsa. Di dalam dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang disusun oleh Menko Perekonomian, dicanangkan bahwa pada 2025 Indonesia menjadi negara mandiri, maju, adil, dan makmur berpendapatan per kapita sekitar 15.000 dollar AS.
Saat itu, Indonesia diharapkan menjadi kekuatan ekonomi 12 besar dunia. Lebih jauh, pada 2045 Indonesia diproyeksikan menjadi satu dari tujuh kekuatan ekonomi di dunia dengan pendapatan per kapita 47.000 dollar AS.
Selain itu, di dalam kurun 2015-2045 piramida penduduk Indonesia akan sangat ideal dengan penduduk mayoritas berusia 15-45 tahun, usia produktif. Indonesia saat itu akan menikmati apa yang disebut dengan jendela demografi.
Pertanyaannya adalah seperti apa profil yang akan muncul pada masa itu?
Di sinilah Himi Persis hadir untuk memastikan dan menegaskan kiprahnya sebagai gerakan penyuplai generasi muslimah muda cendekia.
Generasi yang diolah untuk membangun masyarakat Indonesia menjadi masyarakat ilmiah yang Islami. Karena peradaban Indonesia yang ditandai kebangkitannya pada tahun 2045 harus berdiri di atas
hujjah (Ilmu Pengetahuan) yang berlandaskan Keesaan yang Maha Esa. Wahyu memandu Ilmu, membumikan logika langit.
Maka Himi Persis ke depan perlu mempersiapkan strategi-strategi pemberdayaan dalam rangka merespon harapan tersebut.
Strategi-strategi itu dimulai dari dataran abstrak hingga sangat riil dan melibatkan kerja kolosal seluruh pihak termasuk Himi Persis di dalamnya. Hal ini dimulai dari usaha membangun pemikiran inovatif-konstruktif, usaha membudayakan tindakan kreatif-produktif, usaha mendorong kebijakan publik agar strategis-transformatif, dan mewujudkan cita-cita bersama secara kolektif-sinergis.
Tentu saja, butuh banyak penyempurnaan di sana-sini, saya melihat bahwa gerakan ini masih rapuh secara konstitusional untuk usia nya yang setua ini. Maka, hari ini kita mulai membangun kedewasaan dalam bergerak, menyeluruh dalam berpikir dan optimistik dalam melangkah.
Semoga di tangan kita lah masa
renaisance gerakan akan terjadi, karena sesungguhnya gerakan ini memiliki berbagai prasyarat untuk berbuat lebih bagi Indonesia. Sungguh!
VISI HIMI PERSIS Masa Jihad 2016-2019
HIMI PERSIS menjadi rahim gerakan yang produktif melahirkan Muslimah Muda Cendekia bagi terciptanya masyarakat ilmiah yang Islami Untuk Indonesia 2045
MISI HIMI PERSIS
- Menghimpun, menggali, membina, mengembangkan dan mengokohkan potensi dan peran mahasiswa muslimah
- Berperan secara aktif, kreatif, konstruktif dan inovatif dalam mengembangkan strategi dakwah, kajian pemikiran, ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial kemasyarakatan bagi kemajuan umat
- Berperan sebagai akselerator bagi perbaikan sosial berbasis gerakan intelektual, moral dan spiritual
- Memberikan kontribusi terhadap penyelesaian permasalahan kebangsaan, keummatan dan keperempuanan
- Menjalin aliansi strategis dan sinergis dengan elemen lain yang memiliki tujuan yang sama
ANALISIS KONDISI
Strength (Kekuatan)
- Potensi muslimah HIMI PERSIS dari berbagai disiplin ilmu
- HIMI PERSIS terintegrasi dalam jam’iyyah Persatuan Islam
- HIMI PERSIS berbasis Perguruan Tinggi dan aktivis ke-Islaman
Weakness (Kelemahan)
- Masih minimnya tokoh perempuan pada level nasional, wilayah maupun daerah yang berasal dari HIMI PERSIS
- Semangat membangun tradisi intelektual yang masih harus ditingkatkan
- Masih minimnya keterlibatan muslimah HIMI PERSIS dalam agenda-agenda yang berkaitan dengan persoalan perempuan
- HIMI PERSIS belum menyebar ke seluruh Indonesia dan terkesan jago kandang
- Masih minimnya penguasaan kader terhadap isu-isu yang berkembang, baik dari kemampuan mengelola isu hingga menghasilkan suatu kebijakan organisasi terhadap isu tersebut, khususnya isu-isu tentang keperempuanan.
Opportunity (Peluang)
- Pesantren Persatuan Islam sebagai lumbung kader dan basis masa HIMI PERSIS
- Lahan garapan isu yang masih luas
- Peluang kiprah muslimah di bidang pendidikan, politik, ekonomi, hukum, kesehatan dan sosial
- Jumlah perempuan yang lebih banyak dari pada laki-laki.
Threath (Ancaman)
- Liberalisasi pemikiran (baca: Feminisme, hedonisme)
- Banyaknya alternatif lembaga keperempuanan (mahasiswa dan ormas) yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam
- Pengaruh negatif media massa dan teknologi
- Apatisme mahasiswa dan masyarakat terhadap gerakan dan isu-isu sosial
- Kebijakan pemerintah yang mendukung agenda feminisme
Rencana Strategis HIMI PERSIS 2016-2019
- Merapihkan secara dinamis kesekretariatan sebagai pusat data HIMI PERSIS, melalui upaya peralihan dari paper based ke digital based
- Membangun kekuatan anggaran HIMI PERSIS yang accountable, melalui dibuatnya mekanisme keuangan yang efisien, efektif, transparan dan mandiri
- Membangun kekokohan kader HIMI PERSIS, melalui pola pengkaderan yang integratif dan konstruktif dengan prinsip inside out.
- Memperkuat ketangguhan organisasi HIMI PERSIS, melalui pengelolaan organisasi yang terstruktur dan profesional
- Menumbuhkan kemandirian ekonomi HIMI PERSIS, melalui upaya menanam mentalitas entrepreneur secara kolektif
- Mempertegas identitas HIMI PERSIS sebagai basis gerakan intelektul, melalui dimasivkan tradisi membaca, menulis dan berdiskusi
- Meneguhkan keshalihan sosial HIMI PERSIS, melalui dibentuknya lembaga filantropi yang responsif
- Memperkuat penelitian dan pengembangan HIMI PERSIS sebagai supporting system internal dan eksternal yang tangguh, melalui pembacaan, riset, analisis terhadap situasi yang berkembang
- Memperluas jaringan kerja (network) HIMI PERSIS baik nasional maupun internasional, melalui intensitas komunikasi produktif dengan prinsip simbiosis mutualisme
- Memperkuat media informasi dan komunikasi HIMI PERSIS, melalui pengadaan sarana dan prasarana media yang memadai, serta tim media support yang concern, down to earth, dan up to date
Milestone Gerakan HIMI PERSIS 2016-2018
Milestone ini adalah rute untuk memandu setiap perjalanan kita selama satu periode kepengurusan ini. Kita akan menetapkan KM 0 untuk memulai perjalanan kita dari bulan ini tepat setelah pelantikan.
KM 0 – KM 6 ( Semester 1) : Konsolidasi Internal dan penguatan struktur
KM 6 – KM 12 (Semester 2) : Produksi kebijakan umum dan
software gerakan
KM 12- KM18 (Semester 3) : Ekspansi Jaringan
KM 18 – KM 24 (Semester 4) : Ekspansi Wilayah
KM 24 – KM 30 (Semester 5) : Leaderisasi dan regenerasi
Rekomendasi Target HIMI PERSIS 2016-2018
Secara praktis target dibuat secara SMART yaitu:
- Specifik (Detail)
- Measurable (Terukur)
- Achievable (Bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
- Realistic (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
- Timebond (Berikan batas waktu)
Maka sebagai rekomendasi ada beberapa target yang ingin dicapai selama satu periode kepengurusan, agar indikator checklist nya lebih mudah dievaluasi maka nanti kita breakdown dan masukan pada agenda semesteran milestone di pembahasan sebelumnya:
- Jumlah kader HIMI PERSIS pada tahun 2019 berjumlah 1000 orang
- Jumlah Pimpinan Wilayah HIMI PERSIS pada tahun 2019 sebanyak 10 Pimpinan Wilayah
- Menerbitkan satu buku bunga rampai hasil pemikiran kader
- Mencetak buku panduan pergerakan HIMI PERSIS (Kesekretariatan, pola pengkaderan, silabus kajian, dll)
- Melakukan minimalnya dua kali audiensi dan komunikasi produktif dengan kementrian (Prioritas: Sosial dan Keperempuanan)
- Memiliki dana abadi minimal 50 juta
- Mengadakan minimalnya satu kali Pekan Ilmiah Nasional antar kader kampus sesuai kompetensi jurusannya
- Memiliki Rumah Baca Himi Persis
- Memiliki sarana dan prasarana organisasi minimal 1 buah infokus, 1 buah laptop, dan 1 buah kamera DSLR
- Memiliki satu seragam nasional baik berupa jas, jaket atau lainnya
Demikianlah sekelumit rasa di sebalik harapan ke depan. Semoga kehadiran Himi Persis mampu menjadi mata air yang mengalirkan kemanfaatan untuk umat, bangsa dan Negara. Hanya kepada-Nya lah kami meminta pertolongan, agar seluruh daya upaya ini bermuara di Peradaban Islam yang kita cita-citakan bersama. Aamiin.
Salam Muslimah Muda Cendekia