NARSIS 2; Kontribusi untuk Mahasiswa dari Hima-Himi Al-Imarat

oleh Reporter

20 Februari 2018 | 06:21

Himpunan Mahasiswa dan Mahasiswi Persis pimpinan komisariat Ma'had Al-Imarat mengadakan seminar kemahasiswaan yang bertemakan "Reaktualisasi Peran Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Dalam Peradaban Islam Di Indonesia." Kegiatan ini berlangsung di gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) Jln. Braga Bandung, Ahad (18/02/2018). Seminar ini berhasil menyedot perhatian mahasiswa-mahasiswi se-Bandung Raya. Hal ini dekemukanan oleh Rifki Muhammad Fajar Ketua Pelaksana Narsis 2, “Alhamdulillah Agenda Narsis ini dihadiri oleh lebih dari 100 orang peserta dari berbagai kampus di Bandung Raya”. Kegiatan Naris 2 ini sendiri menghadirkan beberapa tokoh yang menyampaikan materi tentang peran mahasiswa dalam membangun peradaban Islam di Indonesia yakni: Muhammad Elvandi, LC.,M.A. (Intelektual muslim, Lulusan Al-Azhar dan Manchester University), H. Edwin Sanjaya, S.E.,M.M. (Pimpinan DPRD Kota Bandung & Pegiat Dakwah), Dikdik Firmansyah, S.Kom.I. (WaKetum HIMA Persis) dan Lida Maulida, S.Kom.I. (Himpunan Mahasiswi Persis). Para peserta seminar terlihat begitu fokus dan antusias saat pemateri pertama Muhammad Elvandi menyampaikan sejarah tentang peraban Islam di Indonesia yang menceritakan bagaimana geliat kaum muda dalam memberikan andil demi menyongsong peradaban Islam di nusantara. Dalam Materinya, Muhammad Elvandi menyampaikan bahwa untuk bisa membangun sebuah peradaban yang mampu bersaing dengan peradaban yang lain, maka para pemuda Islam harus mampu menguasai tools-tools yang dibutuhkan, diantaranya adalah ilmu pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Sementara itu H. Edwin Senjaya pun dalam menyampaikan materinya mampu memicu generasi muda yang hadir agar mereka harus menjadi agen perubahan di tatanan masyarakat dengan landasan cinta Allah dan Rasul-Nya yang paling utama, lalu menurutnya anak muda jawa barat harus “Nyantri Nyunda Nyakola”. “Nyantri berarti Religius, memiliki ilmu agama yang mendalam, lalu Nyunda ini adalah senantiasa mencintai dan menjaga kelestarian budaya Jawa Barat. Serta nyakola, dimana generasi muda harus mempunyai kapasitas intelektual yang bagus supaya bisa berkontribusi bagi masyarakat secara luas dan mendalam. Tidak hanya itu, pemateri lainya juga tak kalah mendapatkan perhatian penuh dari para peserta dalam memaparkan materi yang erat kaitanya dengan kaum muda atau mahasiswa. Rifki Muhammad Fajar selaku ketua pelaksana mengatakan dalam sambutannya bahwa Kegiatan NARSIS ini merupakan kegiatan jangka panjang gabungan hima dan himi persis, serta ia menambahkan bahwa perlu adanya reaktualisasi pergerakan mahsasiswa saat ini karena terlihat di zaman modern ini tidak sedikit mahasiswa yang apatis terhadap suatu permasalahan masyarakat. Sementara itu menurut Hafidh Fadhlurrohman selaku ketua Hima Persis Al-Imarat mengatakan bahwa zaman sekarang ialah zaman yang dipenuhi oleh hegemoni peradaban barat. Dimana seluruh aspek kehidupan hampir semuanya terkontaminasi oleh peradaban barat maka pantas ulama besar asal india syeikh Ali Hasan An-Nadawi mengatakan umat islam tidak pernah mengalami ujian seberat dan sepelik umat islam sekarang. Karena pada zaman sekarang peradaban barat yang mengatur dunia ini. “Semoga Kegiatan ini bisa menggugah jiwa mahasiswa islam agar terus meningkatkan kapasitas diri, dan masyarakat untuk mewujudkan peradaban islam yang lebih baik di Indonesia”, tutup Hafidz. Penulis: Riyan Hidayatulloh Hafidh Fadlurrahman Editor: Adinda DAF
Reporter: Reporter Editor: admin