Bandung – persis.or.id, Tsem Lanah Shurulkhan Persatuan Islam Garut diresmikan pada Ahad (8/09/2019). Kepengurusan tingkat kabupaten ini mendapat pengesahan dari Zho Lanah Shurulkhan Persatuan Islam.
Acara yang diselenggarakan di aula kantor Pimpinan Daerah (PD) Persis Garut ini melantik Agus Ramdan sebagai ketua. Kegiatan pelantikan tersebut dihadiri pengurus PD, otonom, utusan pesantren, dan anggota Shurulkhan.
Sekitar pukul 09.00 WIB acara pelantikan dimulai. Acara dipimpin oleh Aa Ilham. Setelah mengutarakan susunan acara ia pun mempersilahkan Sahrul untuk membacakan ayat suci al-Qur`ān. Selepas itu dibacakan Janji Lanah yang dipimpin Dinar. Usai pembacaan dilanjutkan dengan pemutaran video kegiatan lanah-lanah di Garut. Setelah selesai, acara pun berlanjut dengan sambutan dari Ketua Panitia Pelantikan yaitu Zulfikar.
“Saya atas nama panitia berterima kasih kepada hadirin dan berbagai pihak yang telah mendukung acara ini. Tidak lupa juga memohon maaf atas berbagai kekurangan dalam pelaksanaan acara ini,” ucap mahasiswa STAI Persis Garut ini.
Setelah sambutan acara beralih kepada proses peresmian dan pelantikan. Kegiatan ini dipimpin oleh Yusup Tajri dan Ismail Fajar dari Zho Lanah Shurulkhan. Diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) para Tasykil diresmikan dan dilantik.
Seluruh pengurus yang disahkan membacakan baiat sebagai ikrar keseriusan pelaksanaan amanah kepemimpinan. Di akhir prosesi dilangsungkan simbolisasi peresmian yang dilakukan Ketua Zho kepada Ketua Tsem terpilih untuk kemudian disalami sebagai ucapan selamat dan doa.
Menginjak acara selanjutnya ialah sambutan dari ketua Tsem yaitu ustadz Agus Ramdan. Pria asal Karangpawitan ini merasa terharu dengan prosesi pelantikan, terutama bagian baiat, yang menekankan keharusan khusyu dalam berjuang. Pengajar di pesantren Kudang ini pun mengajak kepada seluruh jajaran tasykil untuk menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya.
“Sebagaimana tema yang tertulis di depan bahwa melalui beladiri ini kita berupaya mewujdkan muslim yang berkarakter mulia. Kita ingin meraih kualitas muslim yang bashthotan fil ‘ilmi wal jism (luas dalam ilmu dan kuat pada fisik),” tutur Agus Ramdan.
Sambutan selanjutnya dikemukakan oleh Farhahd sebagai Ketua Zho Lanah Shurulkhan. Dalam sambutannya ia menyampaikan selamat kepada para tasykil yang dilantik. Putra dari Ustadz Marzdedeq ini pun mengapresiasi kesiapan Persis Garut untuk mengawali pendirian Tsem Lanah Shurulkhan. Alumni UNISBA ini pun mengingatkan kepentingan beladiri bagi seorang muslim.
“Kita sebagai manusia diciptakan oleh Allāh dengan unsur dari bumi dan langit. Bagian dari pemeliharaan unsur bumi kita adalah melalui olah raga. Diantara olah raga yang istimewa dan wajib adalah beladiri. Meski demikian, Shurulkhan pun memerhatikan unsur langit yang mewujud dalam ruh,” jelas ustadz Farhahd. Di akhir sambutan ia pun mengingatkan tentang pentingnya Shurulkhan sebagai bagian dari kaderisasi Persatuan Islam.
Sambutan terakhir sekaligus taujih disampaikan oleh Ustadz Edi Surahman. Sekretaris PD Persis Garut ini mengucapkan selamat kepada para tasykil Tsem yang baru dilantik. Pria asal Bentar ini menyampaikan bahwa beladiri merupakan bagian dari seni. Lebih lanjut, pengajar pesantren Bentar ini pun menjelaskan bahwa seni, dan beladiri sebagai turunannya, lahir dari suatu keyakinan. Dalam Islam keberadaan beladiri tidak hanya olah raga akan tetapi bagian dari perjuangan. Pegiat Mapag ini pun menegaskan bedanya jihad dan qital dalam ajaran Islam.
“Prinsip pertempuran dalam Islam adalah bertahan, bukan memulai. Namun ketika musuh menyengaja menghancurkan, maka umat Islam harus menghadapinya dengan total,” jelas ustadz Edi.
Dalam arahannya ustadz Edi juga menjelaskan bedanya baiat yang dilakukan oleh para tasykil yang dilantik. Bahwa baiat yang dilakukan tasykil adalah sebagai kontrak sosial sesama para tasykil dengan yang dipimpinnya. Sementara perjanjian kepada Allāh secara pribadi, yaitu perjanjian primordial, itu sudah dilakukan kepada-Nya secara langsung dahulu di alam azali. Mengakhiri taujihnya, Ustadz Edi mendorong pembukaan lanah Shurulkhan pada setiap Pimpinan Cabang di Garut.
Taujih dari Ustadz Edi menandai berakhirnya pelantikan. Para tasykil yang dilantik menanggung amanah hingga 2022. Ustadz Agus pun sudah mengagendakan musyawarah kerja secepatnya. (/Yusri)