Persatuan Islam kembali mengirimkan du`at (Para Da`i) di berbagai daerah. Tercatat sebanyak duabelas orang diutus oleh Pimpinan Pusat untuk mengemban tugas dakwah selama satu tahun. Berita sebelumnya bisa
dilihat disini
Dari duabelas orang, sepuluh diantaranya alumnus STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) Persatuan Islam Garut. Sementara dua orang sisanya Mahasiswa STAIPI Bandung dan Ma`had Al-Imarat, kebetulan keduanya istri dari du`at yang bertugas. Berikut lokasi dan kegiatan du`at Persatuan Islam;
Muara Teweh, Kalimantan Tengah kota Tamiang Layang, Kab. Barito Timur, kec. Dusun Timur.
Da`i yang ditempat di daerah ini adalah Ade Candra. Lokasi ini merupakan lokasi baru yang dituju oleh Pimpinan Pusat Persis. Untuk menuju ke tempat pengabdian, diperlukan waktu sekitar 9 jam.
Kehadiran da`i Persis di kota ini disambut baik oleh warga dan Pengurus Daerah Muhammadiyah Barito Timur. Tidak menunggu lama, da`i dikenalkan kepada masyarakat dan mendapatkan tugas untuk membina muallaf yang berjumlah 60 orang di Desa Pakan, Kecamatan Paku.
Pembinaan muallaf ini diagendakan rutin setiap satu bulan sekali, dan dikerjasamakan dengan aparat pemerintahan berserta Depag setempat. Sebetulnya di kota Tamiang Layang ini belum ada jam`iyyah Persis. Mudah-mudahan setelah adanya da`i yang melakukan pembinaan, masyarakat tertarik untuk bergabung di Jam`iyyah Persatuan Islam.
Ormas Islam yang ada di daerah ini adalah Muhammadiyyah, dan masyarakat lebih memilih Muhammadiyyah yang sudah lama ada ketimbang bergabung dengan ormas yang baru, termasuk Persis. Walaupun sebenarnya pengurus Muhammadiyyah merupakan alumnus Pesantren Persatuan Islam.
Program Kerja
Pembinaan Muallaf di dua desa; Desa Pangkan dan Desa Kelamus. Pembinaan yang mesti diintensifkan adalah di desa Kelamus. Di desa ini hanya ada satu Masjid, dan mayoritas penduduknya beragaman Kristen dan Budha. Jumlah muallaf di desa Kelamus sekitar 38 orang, namun menurut laporan masyarakat, Alhamdulillah setiap bulannya ada yang masuk Islam.
Kegiatan yang penting selain pembinaan muallaf adalah pembinaan rutin mingguan. Kegiatan ini berbentuk pengaian yang dilaksanakan dua kali dalam satu pekan. Untuk program lanjutan, insya Allah du`at Persis akan diantar ke tiap PC Muhammadiyyah sebarito timur, untuk melakukan pembinaan yang lebih luas, sekaligus pemetaan dakwah di Kalimantan Tengah.
Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara
Da`i yang dikirim adalah Muhammad Fatwa Nashir berserta Istri (Fatiya Istiqamah). Lokasi ini sebelumnya dibina oleh Sidqy Munjin, yang insya Allah setelah melanjutkan S2nya akan menetap di Hamparan Perak dan mengembangkan jamiyyah Persis.
Kegiatan rutinan
- Menjadi Imam Shalat juga Khatib Jum’at.
- Mengisi Pengajian Mingguan Laki-laki. Pengajian yang dihadiri sekitar 30 jamaah ini, setiap minggunya tidak hanya dihadiri oleh sesepuh saja, tapi juga diminati anak-anak, remaja dan pemuda. Pengaiian ini dilaksanakan setiap hari kamis pukul 20;00 s/d selesai, dan dibuka untuk umum.
- Mengisi Pengajian Mingguan Perempuan. Pengajian ini dikhususkan untuk anggota Persistri dan Simpatisan yang rutin mengikuti kajian. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari rabu, pukul 14:00 s/d selesai.
- Kajian Tafsir. Kegiatan ini adalah kegiatan yang rutin dilakukan setiap hari ahad bakda subuh. Adapun materi tafsir yang disampaikan adalah tafsir pada juz 30. Sayangnya pengajian ini tidak begitu banyak diikuti oleh para jama’ah dikarenakan beberapa faktor seperti; berdagang, ke pasar dan hal lainnya. Ini merupakan kegiatan yang langsung diminta oleh ketua PC dan alhamdulillah berkat izin Allah swt, kegiatan ini dapat berjalan sesuai dengan agendanya.
- Mengajar TK. Alhamdulillah TK Persis PC Hamparan Perak ini sudah terdaftar di Dinas Pendidikan juga di PP Persis dengan nomor 391. Kami mengajar di TK setiap hari senin s.d sabtu pukul 08.00 – 10.00. murid yang ada pada tahun ajaran ini berjumlah 7 orang.
- Mengajar Diniyyah. Kegiatan belajar mengajar untuk anak Diniyyah ini dilakukan setiap hari senin s.d sabtu pukul 16.00 s.d 17.30 untuk kelas mendasar, sedangkan untuk kelas lanjutan dilaksanakan mulai bakda maghrib sampai Isya.
Alhamdulillah semakin hari semakin bertambah anak-anak yang belajar di diniyyah. Kurang lebih sampai saat ini santrinya hampir mencapai angka 50 orang. Untuk kelas Sore diikuti oleh anak-anak berumur 3 tahun hingga kelas 4 SD. Sedangkan untuk bada maghrib diikuti oleh anak-anak kelas 6 SD ke atas.
Selain itu, beberapa hari yang lalu kami sudah mendapatkan buku pelajaran Diniyyah Ula Persis untuk kelas 1 – 6, sehingga lebih memudahkan kami untuk menentukan pelajaran yang akan disampaikan kepada para santri.
Selain Iqra dan al-Quran, anak-anak madrasah diniyyah diajarkan materi tambahan lainnya, seperti Kitabah, Praktek Ibadah, fiqih dan adabiyyah. Alhamdulillah selama 2 bulan ini mulai terlihat perkembangannya, khususnya pada kelas malam yang sudah mulai berhati-hati dalam membaca al-Qurannya disertai kaidah-kaidah tajwid yang tidak perlu lagi mereka melihat buku karena mereka sudah menghafalnya.
Gorontalo kelurahan biawao kompleks 10 november
Da`i yang ditugaskan di PW. Gorontalo ini adalah Aji Al-Falah. Alhamdulillah perjalanan panjang du`at Persis ini disambut langsung dan dijemput oleh ketua PW. Persis Gorontalo.
Tempat yang dijadikan pembinnaan oleh da`i Persis ini dikenal dengan sebutan “kampong Texas”. Penyebutan itu dikarenakan mayoritas penduduknya seorang pemabuk, pejudi dan narkoba. Tugas yangcukup menantang bagi seorang da`i muda. Terlebih tugas dakwahnya dihadapan masyarakat yang bukan daerahnya.
Untuk meminimalisir kondisi daerah tersebut. PW. Persis Gorontalo mencoba merekrut dan membina generasi muda masyarakat Gorontalo dengan cara mendirikan Madrasah Ibtidaiyyah Persis Gorontalo. Upaya sederhana untuk mewujudkan sejuta asa.
Karena kondisi yang belum memungkinkan. Saat ini da`i Persis masih berkonsentrasi dan mencoba beradaptasi dengan lingkungan sekitar, untuk merumuskan program dan kegiatan yang sesuai dengan keadaan lingkungannya.
Diantara Program yang terlaksana bulan ini adalah;
- Seminar bersama PW. Pemuda Persis Gorontalo, yang bertempat di Sekolah Aliyah Al-Yusra dan diikuti oleh 100 Peserta, dari tingkat Aliyah dan guru-guru di berbagai sekolah.
- Kajian bakda subuh yang dikhususkan untuk para da`i sebagai amunisi tambahan untuk PW. Persis Gorontalo. Kitab yang dikaji adalah Kitab al-Hidayah karangan KH. A. Zakaria (Ketua Umum Persis)
- Kajian Rutin PW. Pemudi Persis Gorontalo yang diadakan setiap hari jumat, bertempat di Gedung Dakwah PW. Persis Gorontalo.
- Pengajian rutin bakda maghrib, yang dilaksanakan setiap malam Jum`at, Sabtu, Ahad dan Rabu di Masjid yang berbeda.
- Mengajar dan Pelatihan Shalat Dhuha untuk anak Madrasah Ibtidaiyyah Persis
- Mengajar Madrasah Diniyyah.
Selain kegiatan rutin yang sudah disebutkan di atas. Da`i juga ikut serta dalam kajian yang dilaksanakan PW. Persis Gorontalo, dan ikut serta bersama kegiatan komunitas TDA (Tangan DI Atas) wilayah Gorontalo.
Kp. Kubang Desa Padasuka, Kec. Cibinong, Cianjur Selatan
Da`i yan dikirim ke daerah ini berjumlah dua orang; Sylvia Rahmi dan Siti Rofikoh Fahmi. Selain pemandangannya yang indah —air terjun dan danau-- , masyarakatnya pun ramah dan menyambut hangat keberadaan da`i.
Kegiatan yang dilaksanakan di kp ini merupakan kegiatan lanjutan dari du’at sebelumnya, antara lain:
Mengajar PAUD (Pendidikan Usia Dini)
PAUD tempat kami biasa mengajar adalah PAUD al-Hikmah, masih satu Yayasan dengan DTA. Kami mengajar lima hari dalam seminggu, dari pukul 07.30-10.00 WIB. Semuanya ada tiga kelas dengan jumlah murid keseluruhan sebanyak lima puluh murid. Tenaga pengajar di PAUD al-Hikmah ada lima orang berikut da’i, adapun yang menjadi kepala sekolah adalah Ibu Ai Leni.
Mengajar DTA (Diniyah Takmiliyah Awaliyah)
Kami biasa mengajar DTA enam hari dalam seminggu, dari pukul 14.00-16.00 WIB. Bapak Kano Taryono merupakan kepala sekolah DTA al-Hikmah tempat kami mengajar. Jumlah murid DTA keseluruhan sebanyak tujuh puluh murid dengan tenaga pengajar yang sangat kekurangan, yakni hanya ada tiga pengajar dari enam kelas berikut da’i.
Mengisi Pengajian Mingguan
Ada tiga lokasi yang menjadi tempat pengajian rutin dekat daerah tempat tinggal kami, yaitu hari Jum’at di Mesjid Sukasirna, hari Sabtu di Mesjid Lemburtengah, dan hari ahad di Mesjid al-Hikmah. Semua pengajian dimulai dari pukul 16.00-17.00
Adapun kegiatan lainnya bersifat insidental disesuaikan dengan kegiatan yang ada di daerah.
Bulu Ballea, Kec, Tinggi Moncong, Kab. Gowa Sulawesi Selatan
Da`i yang dikirim adalah Irman Abdul Rohman dan istri (Fitri Fitriah). Keduanya ditempatkan di kediaman H.Utjun, yang dikenal sebagai tokoh Persis di daerah ini, beserta kakaknya (H.Ilyas), beliau dikenal sebagai tokoh yang membawa perubahan dalam hal berkebun.
Utjun pindah ke Malino sekitar 30 tahun lalu dan mengenalkan kepada masyarakat cara berkebun yang benar, sehingga menjadi wasilah berkembangnya perekonomian di daerah Malino., sebagaimana yang telah dilaporkan oleh Ust.Imam (da`i sebelumnya) di daerah ini banyak sekali warga pendatang, kebanyakan dari Pangalengan, Bandung. Sehingga tidak terlalu sulit bagi saya untuk bersosialisasi dengan mereka, di samping masyarakat setempat yang sering menyapa kami dengan bahasa mereka, bahasa Konjo.
Sambutan hangat dari masyarakat ini tidak lepas dari
atsar yang diberikan oleh da`i yang bertugas sebelumnya, yang bisa menjalin hubungan hangat dengan masyarakat setempat dan meninggalkan kesan yang baik bagi mereka, sehingga kesan ini berdampak pada hangatnya pula sambutan mereka terhadap du`at Persis berikutnya.
Di antara garapan yang baru diembankan adalah KBM di MA Persis Bulu Ballea yang dikepalai oleh Ust.Nandang Wahyat,S.Pd.I., dengan jam sekolah dari 07.30 s.d. 14.00 dan hari Ahad libur, di MA Persis ini da`i mengemban 13 mata pelajaran
diniyyah dari 24 mata pelajaran yang ada
, jumlah santri di sini sekitar 22 orang, Setelah aktifitas KBM di MA, kegiatan dilanjutkan di TPA al-Qona’ah di lokasi yang sama pukul 14.30 s.d. 16.30 dan hari Jum’at libur.
Setiap ba’da
maghrib malam jum’at diadakan pengajian umum di dua masjid yaitu Masjid al-Qona’ah (Bulu Ballea) dan di Masjid Ridha (Kanreapia), yang sementara ini da`i hanya baru bisa mengisi di masjid al-Qona’ah saja karena waktu dari dua jadwal ini bersamaan, yang
insyaAlloh jadwal ini akan disesuaikan agar kedua jadwal ini dapat digarap. Dan setiap ba’da Jum’at juga diadakan pengajian rutin yang diikuti lebih banyak jamaah dengan jadwal masjid yang diroling antara 4 masjid, selain itu ust.Nandang juga memasukkan dalam jadwal rutin khatib Jum’at.
Koto nan Ampek, kota Payakumbuh, Sumatera Barat
Da`i yang diutus adalah Muhammad Nur Shiddiq. Setibanya disambut oleh para Tasykil Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Sumatera Barat di mesjid al-Furqan di dalam kawasan Ma’had Islamiy, di daerah Koto nan Ampek, kota Payakumbuh, Sumatera Barat.
Hadir saat itu para tasykil Pimpinan Wilayah Persatuan Sumatera barat di antaranya yaitu: Ketua PW Persis, Ust. Ali Amran Wakil Ketua PW Persis I, Ust. Syafril; Wakil Ketua PW Persis II, ust. Effendi; Sekretaris PW Persis, ust. Asep Ajidin; dan Ketua Bidang Dakwah PW Persis, ust. Asep Arifin.
Selain itu, da’i Persis juga menyerahkan Bulletin Jum’at yang diamantkan oleh PP Persis untuk diserahkan kepada PW Persis Sumbar. Rencananya bulletin ini akan disebarkan ke beberapa mesjid di kota Payakumbuh dan kab. Lima puluh kota, sekaligus akan mengenalkan Persatuan Islam kepada jamaah dan DKM tiap-tiap mesjid.
Untuk sementara da’i Persis ditempatkan di Jl. Raya Tan Malaka, km. 17, VII Koto Talago Kec. Guguak, Kab. Lima Puluh Kota. Lingkungan di sini, dan di daerah sekitarnya merupakan lingkungan yang sangat kental Muhammadiyah.
Kegiatan-Kegiatan
- Menjadi Imam shalat berjamaah
- Mengisi jadwal Ceramah yang kosong di Masjid Raya Talago.
Kegiatan pengajian di mesjid ini terbilang cukup padat, salah satunya adalah pengajian yang rutin dilaksanakan setiap hari, ba’da shalat magrib sampai menjelang waktu shalat isya. Penceramah dalam pengajian ini sudah terjadwal setiap hari dan minggunya, dan akan berputar seperti itu pada setiap bulannya.
- Ceramah dan “Coffee Morning.”
- Menjadi Pembimbing anak-anak di Rumah Tahfidz DRH.
Rumah Tahfidz Darul Rahmah wal Hidayah ini didirikan oleh Pak Edi dan Bu Iyen anggota Persis-Persistri pada bulan Juni 2016, dan sekaligus diresmikan oleh Ust. Asep Ajidin sebagai Sekretaris PW Persis Sumatera barat. Ruangan yang digunakan sebagai tempat anak-anak berkumpul dan menghafal al-Quran adalah bangunan rumah gadang milik mereka sendiri.
Jumlah anak-anak yang terdaftar di Rumah Tahfidz ini adalah sebanyak 36 anak, mulai dari anak kelas 1 s.d. kelas 6 Sekolah Dasar. Anak-anak yang belajar tahfidz di sini tidak dipungut biaya sepeserpun. Mereka hanya dituntut keseriusan dan kesungguh-sungguhannya dalam menghafal al-Quran. Bahkan jika ada anak yang tidak memiliki al-Quran pun, Rumah Tahfidz ini menyediakannya.
Waktu belajar di rumah tahfidz ini adalah dua jam/hari dan hanya setiap hari sabtu dan ahad. Sabtu pada pukul 14:00 sampai ashar, sedangkan untuk hari ahad pukul 10:00 sampai menjelang waktu dzuhur.
Berjalan hampir satu tahun, anak-anak di rumah tahfidz ini memberikan pencapaian yang beragam, namun cukup memuaskan. Ada yang sudah hafal sampai 5 juz, ada yang telah menyelesaikan 2 juz, ada yang sedang melangkah untuk menggenapkan 2 juz, namun ada juga beberapa anak yang sedang berusaha keras menyempurnakan satu juz mereka.
Pembimbing utama di Rumah Tahfidz ini adalah ust. Syukri dari Simalanggang, pak Edi dan bu Iyen sendiri. Namun alhamdulillah setelah kami tiba di sini, kami pun ikut serta membantu membimbing anak-anak yang memang jumlahnya tidak sedikit itu.
- Mengajar MDA Muhammadiyah.
- Pelatihan Tahsin. Dan kegiatan lainnya.
Magetan, Jawa Timur
Kafilah du’at Persis yang diutus ke daerah Magetan Jawa Timur berjumlah dua orang, yaitu Andi Romansyah yang ditempatkan di Asrama Putra dan saya sendiri Hasna Muftiyah di Asrama Putri Pondok Pesantren Al-Ikhlash Plaosan. Program pengabdian yang menempatkan da’i-da’inya khusus tinggal dan mengurus sebuah pesantren sebenarnya baru tahun ini dilakukan, karena biasanya du’at Persis yang lain ditempatkan di Jam’iyyah untuk berinteraksi dan berdakwah pada masyarakat umum.
Ponpes Al-Ikhlash atau PPI 139 Plaosan merupakan pesantren Persis yang tidak diungkapkan identitas kepersisannya kepada para santri dan masyarakat sekitar yang notabene merupakan kalangan NU. Oleh karenanya, Ponpes ini lebih dikenal dan telah terdaftar secara administratif dengan nama Ponpes Al-Ikhlash saja. Ponpes ini pun merupakan sebuah yayasan yang sudah berdiri dari sejak tahun 1984 dengan proses sejarahnya yang luar biasa dimulai dari Nol. Dibangun dengan kerja keras para perintisnya yang tanpa lelah mencari kucuran dana halal dari para donatur terpercaya di seluruh negeri ini demi kemajuan pembangunan pesantren.
Seluruh santri Al-Ikhlash (Tsanawiyah dan Aliyah) tinggal di pondok/asrama tanpa dipungut biaya operasional apapun dari sekolah, melainkan santri hanya difokuskan pada proses pembelajaran formal dan pembelajaran pondok (di luar jam formal). Adapun pelajaran-pelajaran agama dan materi yang disampaikan, tidak berbeda jauh dengan bahan ajaran di pesantren Persis pada umumnya. Hanya saja pada tahun 2015, di sini diberlakukan peraturan untuk wajib memakai cadar bagi seluruh santriwati ketika berada di lingkungan pesantren. Dengan tujuan meminimalisir dan menjaga pandangan santri putra kepada lawan jenisnya, dikarenakan proses KBM yang disatukan.
Oleh karena kegiatan sehari-hari para santriwan-santriwati adalah di pondok, maka perlu adanya tenaga kerja asatidz/pembimbing yang juga mukim di pondok, sehingga bisa mengawasi dan membimbing gerak para santri setiap harinya. Terutama untuk santri putri/Ummahatul Ghad (UG), musyrifah yang menetap di pondok hanya satu orang. Itu pun tidak bisa standby terus menerus karena ia sekarang tengah kuliah di kota Ngawi, sehingga waktu yang tercurah untuk para santri tidak banyak. Padahal santri UG Tsanawiyah dan Aliyah terbilang cukup banyak, yaitu sekitar 80 orang, plus anak SD yang juga tinggal di pondok.
Kegiatan
Setelah resmi menjadi pembimbing asrama MTs dan MA di Pondok Al-Ikhlash, kegiatan dan rutinitas yang dilakukan di antaranya adalah:
1) Merushuffle staf pengurus asrama putri yang terdiri dari berbagai bidang.
2) Melakukan beberapa perubahan dalam tata tertib asrama serta mengaktifkan kembali semua peraturan yang sudah lama tidak berjalan.
3) Memantau dan menjadi penanggung jawab perkembangan program kerja staf pengurus asrama putri.
4) Menjadi pembimbing tahfidz santriwati setiap ba’da shubuh.
5) Mengajar di kelas formal apabila ada pelajaran kosong atau guru yang absen (Guru Piket).
6) Mengajar beberapa pelajaran agama di kelas pondok (non formal)
7) Membimbing tahsin tilawah al-Qur`an para santriwati setiap ba’da maghrib.
Note:
Demi kelancaran Kafilah Du`at Persatuan Islam Angkatan VI ini, kami mengajak Ikhwatu Ieman semua untuk berpartisipasi dengan mengirimkan infak dan donasinya melalui Rek. BSM no. 7031695443 an. Gugum Gunawan CP. 0857-9419-9287. Atas bantuannya kami ucapkan
Jaakumullah Khairan Katsiera