Banda Aceh, persis.or.id - Ketua bidgar Dakwah PW Persis Aceh Dr. Tgk. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA. menjelaskan beberapa persiapan yang patut dilakukan oleh keluarga muslim dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan.
"Tak terasa kita berada pada bulan Sya’ban. Sebentar lagi kita akan kedatangan bulan suci Ramadhan. Maka sudah sepatutnya kita melakukan berbagai persiapan dalam rangka menyambut Ramadhan. Agar ibadah yang kita lakukan bisa maksimal dan sukses."
"Ibarat sosok tamu yang agung, kedatangan bulan Ramadhan disambut dengan perasaan gembira dan suka cita oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Karena, tamu ini membawa keberkahan dan pengampunan serta berbagai keutamaan lainnya. Setelah sekian lama berpisah, maka tamu yang agung ini ditunggu-tunggu dan dielu-elukan kedatangannya dengan penuh kegembiraan dan kerinduan."
"Sudah sepatutnya setiap muslim mempersiapkan diri menyambut kedatangan Ramadhan. Persiapan menyambut Ramadhan sangat penting dan perlu dilakukan, agar kita dapat kita dapat memanfaatkan dan menyukseskan Ramadhan kita dengan sebaik mungkin dengan beribadah yang maksimal."
Hal ini disampaikan oleh Tgk Yusran Hadi dalam acara Dialog Interaktif di Radio Serambi FM yang berjudul "Persiapan Keluarga Muslim Dalam Memyambut Ramadhan" pada hari Ahad (3/3/24) kemarin pukul 10.15 - 11.00 WIB di Radio Serambi FM, Kantor Harian Serambi Indonesia, Meunasah Manyang, Ingin Jaya, Aceh Besar. Acara Dalog Interaktif yang dimoderatori oleh host Indayani ini diselanggarakan oleh Sahabat Wanita dan Anak (SWA) Aceh bekerjasama dengan Radio Serambi FM.
Menurut Tgk Yusran yang juga Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh, untuk menyambut kedatangan Ramadhan, maka kita perlu melakukan berbagai persiapan baik dari segi fisik maupun jiwa, jasmani maupun rohani, dan materi maupun moril. Sehingga kita benar-benar siap dalam memanfaatkan dan menyukseskan Ramadhan yang akan datang ini.
Di antara persiapan menyambut kedatangan Ramadhan yang penting dan perlu dilakukan yaitu:
Pertama, memperbanyak puasa dan amal shalih lainnya. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah saw berpuasa sunnat sehingga kami mengira beliau sering berpuasa. Terkadang pula beliau tidak puasa sehingga kami mengira beliau jarang berpuasa. Maka aku belum pernah melihat Rasulullah berpuasa selama sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan tidak pula melihat Rasulullah paling sering berpuasa melainkan pada bulan Sya’ban. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: “Aku bertanya kepada kepada Rasulullah, ” Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa dalam suatu sebulan dari bulan-bulan semuanya seperti engkau berpuasa (paling sering) pada bulan Sya’ban.. Rasulullah bersabda, “Bulan Sya’ban itu bulan yang dilalaikan oleh orang-orang, berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan ini merupakan bulan yang diangkat amalan-amalan padanya kepada rabb semesta alam (Allah). Maka aku suka amalanku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (Hr. An-Nasa’i, Abu Daud, dan Ahmad).
Memperbanyak puasa sunnat dan amal shalih lainnya di bulan Sya’ban merupakan pemanasan sebelum kita memasuki Ramadhan. Karena pada bulan Ramadhan ini kita berpuasa Ramadhan setiap hari selama sebulan penuh. Selain itu dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih seperti shalat Tarawih, tahajud, witir, dan tadarus Al-Qur’an. Kita melakukan semua ibadah tersebut untuk meraih berbagai keutamaan Ramadhan. Semua ini kerja berat yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan fisik serta kesabaran.
Kedua, mempelajari fiqhu ash-shiyaam (Fiqh puasa). Seorang muslim wajib mempelajari Fiqh ibadah sehari-harinya, termasuk puasa,. Tujuannya adalah untuk mengetahui cara berpuasa yang benar yaitu sesuai dengan petunjuk (sunnah) Rasul shallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan ilmu, maka suatu ibadah dapat dilakukan dengan cara yang benar sehingga diterima oleh Allah ta’ala.
Suatu ibadah jika dikerjakan tidak sesuai dengan petunjuk Rasul shallahu ‘alaihi wa sallam maka tidak akan diterima oleh Allah ta’ala. Agar ibadah diterima Allah ta’ala, maka seseorang wajib beribadah sesuai dengan petunjuk Rasul shallahu ‘alaihi wa sallam.
Persiapan ilmu ini wajib dilakukan oleh seorang muslim ketika memasuki bulan Ramadhan. Dengan mempelajari Fiqh puasa maka ia dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan hukum puasa seperti rukun puasa, sunat atau adab puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan sebagainya. Maka, sudah sudah sepatutnya menjelang kedatangan Ramadhan, seorang muslim memperbanyak membaca buku tentang puasa Ramadhan dan ibadah lainnya yang berkaitan dengan bulan Ramadhan seperti shalat tarawih, i’tikaf dan tadarus al-Quran.
Ketiga, memberi kabar gembira dengan kedatangan bulan Ramadhan kepada umat Islam. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasul shallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau senantiasa memberi kabar gembira menjelang kedatangan Ramadhan. Beliau memberi kabar mengenai kepada para sahabat beliau dengan menjelaskan berbagai keutamaan bulan Ramadhan.
Banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan tentang keutamaan Ramadhan. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberi motivasi dan semangat kepada umat Islam dalam beribadah di bulan Ramadhan.
Keempat, menjaga kesehatan dan stamina fisik. Persiapan fisik agar tetap sehat dan kuat pada bulan Ramadhan sangat penting. Mengingat kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. Orang yang sehat dapat melakukan ibadah dengan baik dan penuh semangat. Namun sebaliknya bila seseorang sakit, maka ibadahnya sangat terganggu dan tidak semangat.
Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pergunakanlah lima (kesempatan) sebelum (datang) lima (kesempatan lain);: masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim)
Oleh karena itu, menjelang kedatangan bulan Ramadhan, maka kesehatan dan stamina fisik mesti diperhatikan dan dijaga. Makan harus teratur. Pola makan yang sehat harus dijaga. Selain itu, istirahat harus cukup.
Kelima, membersihkan rumah dan lingkungan. Islam memerintahkan kita untuk selalu hidup bersih dan sehat. Hal ini terbukti dengan perintah Islam untuk berthaharah (membersihkan) baik badan maupun tempat ibadah,. Bahkan menjadi wajib ketika ketika kita mau shalat atau melakukan ibadah lainnya semisalnya.
Untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, maka kita perlu menjaga kebersihan di rumah dan di sekitar lingkungan kita. Bila kita kedatangan tamu ke rumah kita atau ke desa kita, maka kita sibuk membersihkan rumah dan lingkungan kita. Bahkan rumah atau desa dihias sedemikian rupa, agar tampak indah dan bersih. Maka, begitu pula sepatutnya kita menyambut bulan Ramadhan. Karena Ramadhan ibarat tamu yang agung dan mulia yang datang setahun sekali.
Terlebih lagi, bulan Ramadhan adalah bulan ibadah. Tentu kita menginginkan suasana ibadah yang nyaman dan khusyuk dalam shalat lima waktu dan tarawih. Allah berfirman, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusuk dalam shalatnya.” (Al-Mukminun: 1-2).
Keenam, persiapan finansial (keuangan). Bulan Ramadhan merupakan bulan amal shalih. Di antara shalih shalih yang sangat digalakkan pada bulan Ramadhan adalah berinfak dan bersedekah. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam . Maka, sudah sepatutnya seorang muslim dalam Ramadhan mengikuti kedermawaan Rasulullah saw.
Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abbas ia berkata, “Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan sikap kedermawaannya semakin bertambah pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya untuk mengajarkan al-Qur’an kepadanya. Dan biasanya Jibril mendatanginya setiap malam pada bulan Ramadhan untuk mengajari al-Qur’an. Sungguh Rasulullah sangat dermawan melebihi angin yang berhembus.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Agar dapat memanfaatkan keberkahan bulan Ramadhan, maka sepatutnya seorang muslim menyiapkan sebahagian hartanya sebelum kedatangan bulan Ramadhan untuk diinfakkan dan disedekahkan pada bulan Ramadhan nantinya. Selain itu, persiapan finansial ini juga sangat bermanfaat untuk keperluan bersahur dan berbuka puasa. Terlebih lagi bila ingin menu berbuka puasa mencukupi dan sesuai dengan standar gizi yang diperlukan oleh tubuh kita.
Di akhir acara dialog interaktif ini, Tgk Yusran yang juga Wakil Ketua Majelis Pakar PW Parmusi Aceh ini mengajak umat Islam untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan rasa gembira dan syukur dan memperbanyak ibadah padanya.
"Mari kita sambut kedatangan bulan Ramadhan dengan rasa gembira dan syukur. Persiapkan diri menyambut kedatangan Ramadhan agar ibadah kita maksimal dan sukses. Raihlah berbagai keutamaan yang dibawa oleh Ramadhan dengan memperbanyak ibadah dan amal shalih padanya sesuai sunnah (petunjuk) Rasulullqh shallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga kita dipertemukan oleh Allah ta'ala dengan bulan Ramafhan dan semoga ibadah kita di bulan Ramadhan ini diterima oleh Allah ta’ala," pungkasnya. []
Nasional
22 November 2024 | 09:36