Bandung - persis.or.id, Jamiyyah Persatuan Islam (Persis) mulai dikenal di China, selepas pertemuan para ulama di kantor China Islamic Association (CIA) di Beijing.
"Alhamdulillah, saya memperkenalkan PERSIS sebagai salahsatu ormas tertua dan terbesar ketiga di Indonesia. Mereka antusias, karena selama ini yang terkenal di China hanya NU dan Muhamadiyah", tutur Dr. Jeje Zaenudin, wakil ketua umum PP Persis kepada persis.or.id, kamis (23/03/2017).
Kunjungan silaturahim ke Lembaga Islam China CIA (China Islamic Association) pada hari rabu (22/03) itu diikuti beberapa tokoh ulama muda dari MUI, MIUMI, Ormas, juga diikuti beberapa utusan gerakan Kepemudaan dan Kemahasiswaan Jakarta.
Diantaranya KH. Bachtiar Natsir (ketua GNPF), KH. Zaitun Rasmin (Wakil Ketua GNPF yag juga Ketum Wahdah Islamiyah), Dr. KH. Jeje Zaenudin (Anggota Pembina GNPF yang juga Waketum PP Persis), KH. Khalil Nafis (Ketua Bidang Dakwah MUI), KH. Luthfi Fathullah (Pakar Hadits dan Ulama Betawi), KH. Solahudin Al Ayubi (Wasekjen MUI), Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan sederet tokoh muda lainnya dari Jakarta.
Dalam Pertemuan itu Ketua Umum CIA, Syekh Hasan, didampingi para pengurus lainnya menyambut silaturahim dan memaparkan kondisi kaum muslimin di China, begitu pula dengan peluang dan tantangan dakwahnya. Mereka juga menerangkan bahwa kunjungan tokoh Islam ke China sudah sering dilakukan tokoh tokoh muslim Indonesia. Seperti KH. Abdurahman Wahid, KH. Din Syamsudin, BJ. Habib, dll.
Kunjungan tokoh muslim Indonesia ke markas muslim China di Beijing tersebut dinilai sangat besar arti dan maknanya dalam memperkuat semangat ukhuwah dan dakwah muslim China.
"Perkembangan Islam di China semakin menggembirakan. Pemeluk Islam di China sekarang lebih dari 23 juta orang. Ada 1 pusat pendidikan tinggi Islam atau pesantren", ujar Syekh Hasan.
Lebih lanjut Syekh Hasan pun menginformasikan, tercatat ada 24 mesjid besar serta 36 ribuan mesjid kecil dan mushola. Ada 700 asosiasi muslim, 56 ribu Imam. Ada sekitar 15. 000 jamaah haji rata rata pertahun.
"Kebebasan beragama semakin lebar dan umat muslim punya perwakilan di Parlemen Pusat maupun Daerah begitu pula punya perwakilan pada Komisi Perdamaian Agama Tiongkok", tambahnya. (HL/TG)