Bandung - persis.or.id, (25/2/2017) Pimpinan Daerah Persis Kabupaten Bandung menyelenggarakan latihan manasik haji bagai anggota Persis dan simpatisan di stadion Si Jalak Harupat, Kec. Kutawaringin Kab. Bandung diikuti kurang lebih tujuh ribu peserta dari berbagai pimpinan Cabang, Ranting dan Jamaah se-Kabupaten Bandung.
Kegiatan latihan manasik haji yang setiap tahun dilaksanakan oleh Persistri, maka tahun ini melibatkan Persis. Dalam sambutannya, ketua Binhajum Drs. Anwaruddin, M.Ag mengatakan bahwa kegiatan ini sangat positif, terutama untuk memberikan pengetahuan mengenai pelaksanaan Ibadah haji sesuai quran dan sunnah.
Beliau juga mengingatkan agar warga jamiyyah Persis menggunakan KBIH milik persis agar terjamin keshahihan dalam menjalankan ibdaha haji.
Latihan manasik haji ini disambut baik oleh peserta yang datang dari berbagai penjuru kabupaten Bandung menggunakan mobil pribadi, angkot dan bus. Salahsatunya ibu Zaenab yang datang dari Pangalengan, “Kegiatan (latihan) manasik haji sangat membantu saya supaya bisa dengan benar nanti kalau ada rezeki naik haji”, ujarnya.
Dalam simulasi khutbah Arafah yang diikuti dengan sholat dzuhur berjamaah, KH. Zae Nandang menerangkan mengenai esensi ibadah haji. Beliau juga menjelaskan mengenai wukuf di arafah sebagai puncak dari prosesi ibadah haji, dimana jamaah bermunajat dan memanjatkan doa dan pengharapannya.
Latihan manasik haji berakhir pada pukul 13.30 WIB, peserta menyelesaikan seluruh prosesi pelatihan manasik haji dan kemudian setelah penutupan, peserta pulang ke daerah masing-masing dengan tertib. Menurut pantauan persis.or.id secara keseleruhan penyelenggaraan acara latihan manasik haji ini berjalan sangat lancar, dan tertib. Panitia juga dibantu Brigade dan Sigab Persis. (/RA)
Beliau juga mengingatkan agar warga jamiyyah Persis menggunakan KBIH milik persis agar terjamin keshahihan dalam menjalankan ibdaha haji.
Latihan manasik haji ini disambut baik oleh peserta yang datang dari berbagai penjuru kabupaten Bandung menggunakan mobil pribadi, angkot dan bus. Salahsatunya ibu Zaenab yang datang dari Pangalengan, “Kegiatan (latihan) manasik haji sangat membantu saya supaya bisa dengan benar nanti kalau ada rezeki naik haji”, ujarnya.
Dalam simulasi khutbah Arafah yang diikuti dengan sholat dzuhur berjamaah, KH. Zae Nandang menerangkan mengenai esensi ibadah haji. Beliau juga menjelaskan mengenai wukuf di arafah sebagai puncak dari prosesi ibadah haji, dimana jamaah bermunajat dan memanjatkan doa dan pengharapannya.
Latihan manasik haji berakhir pada pukul 13.30 WIB, peserta menyelesaikan seluruh prosesi pelatihan manasik haji dan kemudian setelah penutupan, peserta pulang ke daerah masing-masing dengan tertib. Menurut pantauan persis.or.id secara keseleruhan penyelenggaraan acara latihan manasik haji ini berjalan sangat lancar, dan tertib. Panitia juga dibantu Brigade dan Sigab Persis. (/RA)
