Bandung – persis.or.id, Persatuan Islam (PERSIS) memandang bahwa berdoa merupakan sebuah ibadah. Salah satu Anggota Dewan Hisbah PP Persis, Drs KH Uus M Ruhyat, menjelaskan bahwa dalam ibadah kepada Allah harus sesuai kaifiyat atau tata cara yang sudah diatur dalam Al-Quran dan Hadits.
Hal tersebut merespon adanya pembacaan doa ala Umat Kristen yang diberlakukan di depan peserta upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kantor Garuda Indonesia Jakarta, Selasa (1/10), yang notabenenya mayoritas muslim.
Menurut Uus, berdoa diperintahkan Allah SWT dan akan dikabulkan doa orang tersebut manakala ia memperkenankan seruan-Nya dan beriman kepada-Nya.
“Mafhum mukhalafahnya, jika tidak beriman dan tidak memperkenankan seruan-Nya bagaimana mungkin dikabulkan doanya”, ujarnya, Rabu (02/10/2019).
Anggota Dewan Hisbah PP Persis itu pun tidak membenarkan adanya permohonan dan doa kepada selain Allah. Dalam upacara itu, doa ditujukan kepada Tuhan Bapak, dikuatkan oleh Roh kudus melalui Yesus Kristus. Bukan berdo'a kepada Allah semata.
“Hal ini merupakan penyimpangan Syirkudda'awat, penyimpangan aqidah yang diharamkan untuk diakuinya”, jelas Uus M Ruhiyat
Ia pun mengingatkan umat Islam agar berdoa sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. “Doa-Nya ditujukan hanya kepada Allah semata, dengan tulus ikhlash kepada-Nya dan jangan menyekutukan dengan sesuatu apapun kepada-Nya”, pungkasnya. (HL/TG)