Tasikmalaya - persis.or.id, Merespon instruksi dari PP Persis, Pesantren Persis no 67 Benda mewajibkan santri dan para asatidznya untuk memenuhi panggilan Aksi Silaturahim Akbar, Sabtu 242 mendatang.
"Kami sangat mendukung kegiatan aksi ini, kita buktikan bahwa ketika Ulama 1 gugur, maka Pesantren harus tetap ada untuk menggantikan Mujahid/ Ulama sehingga 1000 calon Ulama pun harus dipersiapkan", ungkap H. Arif Rahman Hakim, Lc, M.Ag kepada persis.or.id, Senin (19/02/2018).
Pesantren Benda itu memeberikan motivasi kepada para santrinya, dengan membakar semangat santri agar selalu siap ketika ada panggilan dan ajakan Jihad.
"Termasuk kita mensosialisasikan Aksi 242 ini lewat media Sosial terutama ke akun orangtua santri. Dan luar biasanya santri selalu membuat yelyel dalam setiap acara Aksi. Yang setiap angkatan membuat dan memiliki yel-yel masing-masing", papar Arif.
Ia pun menyebutkan akan ada 13 bus berangkat ke Bandung dari Pesantren ini. Pihak pesantren telah mengkomunikasikannya kepada para orangtua.
"Tentu kami komunikasikan terlebih dahulu dengan orang tua santri, yang notabene rumahnya jauh dari Pesantren", tambahnya.
Pesantren Persis 67 Benda menargetkan kalaupun tidak bisa ikut semua setidaknya setengahnya bisa ikut. Karena ketika mereka tidak bisa ikut, kata Arif, mereka tetap tidak ada izin pulang.
"Enam Satpam yang dimiliki pesantren tetap menjaga 24 jam bergiliran sebagaimana biasanya", imbuhnya.
Untuk mematangkan persiapan setelah ada intruksi dan rapat di PP Persis pada hari Rabu (14/02), jajaran Pesantren ini langsung mengadakan rapat konsolidasi hari kamis (15/02) dan menghasilkan terbentuknya panitia pesantren, teknis pemberangkatan, biaya yang harus disiapkan, konsumsi makan pagi dan makan siang, komunikasi dengan Orang Tua lewat Wali Asuh dan pengamanan Pesantren. (HL/TG)