Bangil – persis.or.id, Suasana pagi di Pesantren Persis Bangil Selasa, 06/02/2018 bertambah ceria. Sekira pukul 08.30 WIB rombongan terbagi dalam dua rombongan. Rombongan pertama, sejumlah 58 santri putri dan 6 ustadzah PPI 80 Sindangkasih, Ciamis, langsung memenuhi Gedung Serba Guna (GSG) Pesantren Persis Putri Bangil. Dan rombongan kedua 58 santri putra dan 6 ustadz dipersilakan di masjid Pesantren Putra Persis di bilangan Suprapto 223 Bangil.
Kehadiran saudara semuslim dari Ciamis ini dalam rangka Study Field PPI 80 Sindangkasih, Ciamis untuk mengenal lebih dekat Pesantren Persis Bangil. Karena itulah pihak pesantren mengucapkan ahlan wa sahlan, semoga kunjungan ini memberikan manfaat dan menjadi kebaikan bagi kita semua. Demikian harapan Khoirus Shouma, S. Ag., dalam kata sambutannya mewakili Pesantren Persis Bangil. Hal senada juga disampaikan Drs. Muhammad Triyono, sebagai Kepala Madrasah Aliyah Persis 2. Tentunya semua pihak mengharapkan ridha Allah Ta’ala dan kebaikan dalam kegiatan ini.
Dalam surat resminya, Parid Wajdi, S. Ag., selaku kepala MA Persis Sindangkasih menyampaikan maksud dan tujuan kunjungannya ke Pesantren Persis Bangil, yaiu ingin mendapatkan informasi mengenai kepesantrenan. Hal tersebut kembali disampaikan di Gedung Serba Guna (GSG) Pesantren Persis Putri, oleh Wiwin Wina, Bidang Kurikulum MTs Persis Sindangkasih dalam menyampaikan sambutan. Ia menegaskan ucapan terimakasih, “Terimakasih kami sampaikan mewakili seluruh rombongan PPI 80 Sindangkasih, Ciamis, kepada Pimpinan Pesantren Persis Bangil yang telah berkenan menerima kunjungan kami”, katanya dengan logat khas Sunda. Ia juga mengatakan, “Kami meminta maaf, jika kedatangan kami telah mengganggu aktivitas di Pesantren ini”, ungkapnya dengan penuh hormat. Acara penerimaan kunjungan juga dilakukan di Pesantren Persis Putra. Bambang Priyono, S. Si., selaku Kepala MA Persis 1 Bangil menerima denhan hangat rombongan 58 santri putra beserta sejumlah guru pendamping.
Dialog kepesantrenanpun hangat diperbincangkan. Terutama soal-soal keasramaan yang banyak mendapat perhatian. Kepala Pengasuh Asrama Putra, Arie Prima Rahmatullah tentu dengan fasih dapat menerangkan hal ihwal model pembinaa di asrama. Demikian pula Tajunnisa’ AM, sebagai Kepala Pengasuh Asrama, menjelaskan tata aturan yang berlaku di asrama. Salah satunya tentang hukuman atau sanksi apa yang diberikan bagi para pelanggar aturan dan tata tertib.
Secara normatif sudah ada pijakan buku tata tertib santri. “Kami harus berpikir lebih serius tentang sanksi yang efektif, agar santri tidak mengulanginya lagi”, ungkap Sulastri, Wakil Kepala Pengasuh Asrama Putri. Hal itu dibenarkan Tajunnisa’AM yang selalu memberikan nasihat kepada para santri. Dialog hangat yang terlaksana itu belum mengurai hal-hal lain yang sudah sempat diungkap, namun karena keterbatasan waktu, rombongan PPI 80 Sindangkasih, Ciamis, harus meninggalkan Bangil menuju Malang, untuk agenda lanjutan ke Universitas Muhammadiyah Malang. Pertemuan ditutup dengan saling memberikan kenang-kenangan. (/nas)