Bandung - persis.or.id, Ustadz Farhahd, S.Si, M.Pd memberikan sosialisasi mengenai beladiri resmi persis kepada pemudi persis yang diselenggarakan di Aula Persistri pada tanggal 11 maret 2018.
Dalam sosialisasi shurul khan tersebut, ustadz Farhahd menyampaikan latar belakang berbagai bela diri yang tersebar di Indonesia termasuk di dalamnya bela diri shurul khan.
Beliau pun menyampaikan, bahwa seharusnya bela diri itu bukan hanya mampu menyehatkan badan saja, namun juga “menyehatkan” rohani.
"Seharusnya melalui bela diri, kita bisa menjadikannya sarana pendekatan diri kepada Allah", ujarnya.
Farhahd pun menyampaikan 5 syarat bela diri: Pertama, tidak mengandung syirik kepada Allah. Kedua, Menjaga fitrah kemanusiaan. Wanita bergerak sebagai mana fitrah kewanitaannya, begitupun laki-laki. Sehingga terhindar dari gerakan bela diri yang merubah bentuk atau penampilan seseorang menjadi seperti lawan jenisnya.
Ketiga, Tidak mengandung maksiat. Pakaian latihan tidak ketat dan menutup aurat, tempat berlatih antara wanita dan pria berbeda, dan lain-lain. Keempat, Tidak menyerupai orang kafir dan tidak berlaku sombong. Dan kelima, Sehat lahir batin.
Ustadz Farhahd pun menegaskan pentingnya berlatih beladiri bagi pemudi.
"Pemudi harus menjadi pelopor lanah banetin shurul khan dalam otonom persis, karena kelak pemudilah yang akan melatih adik-adiknya (HIMI, IPPI-red)", ungkapnya.
Selain itu, Ia juga menyebutkan bahwa, wanita adalah benteng pertahanan terakhir kaum muslimin. Catatan terpenting adalah Wanita yang tangguh akan melahirkan keturunan yang tangguh.
Seperti halnya sahabiah Shofiah binti Abdul Mutholib yang mahir berkuda, yang dengan ketangguhannya mampu menjadikan anaknya sebagai pemimpin perang pada masa itu.
Dalam sosialisasinya ustadz farhahd dibantu oleh timnya memberikan tips dan trik kepada hadirin jika dihadapkan dengan kejahatan yang hendak membahayakan diri, mulai dari bagaimana caranya kita melepaskan genggaman dari lawan, mengatasi cekikan dan dekapan dari lawan sampai bagaimana caranya kita memberi perlawanan ketika kita diserang oleh lawan.
Selain itu, diperlihatkan atraksi dari murid-murid ustadz Farhahd yang sudah berlatih shurul khan, ada yang memeragakan jurus dengan tangan kosong, dengan pisau, pedang bahkan juga kayu panjang.
“Pembentukan lanah Shurul Khan Pemudi nantinya selain sebagai bentuk dukungan dan apresiasi atas hadirnya lembaga beladiri resmi Persis, juga sebagai upaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan para anggota dalam aspek jasmani, agar badannya dapat bergerak secara lebih teratur dan terarah, dan yang terpenting adalah mampu melindungi dirinya” Kata Gyan Puspa Lestari Selaku ketum PP Pemudi Persis.
Antusiasme anggota yang hadir pada acara sosialisasi mencapai 100 orang lebih. Hal ini memberikan semangat dan tantangan baru.
Semoga sosialisasi ini memberikan kepuasan kepada para anggota yang penasaran tentang Shurul Khan serta kedepannya mampu membentuk lanah banetin shurulkhan dengan anggota yang solid dan memiliki komitmen menuju pemudi sehat dan kuat lahir batin.
"Hari ini kita tidak akan membentuk lanah banetin shurul khan di pemudi, namun kita sepakati terlebih dahulu bahwa shurul khan lanah banetin yg dikelola pemudi persis akan dikoordinatori oleh bidgar senbud PP pemudi persis yaitu teh Resi Disniyasari. Untuk selanjutnya kita akan mendata, PC mana yang siap untuk latihan”. Ujar Risa Fitriyani Kabid Tarbiyah PP Pemudi Persis.
Sosialisasi lanah shurul khan setidaknya memberikan dua catatan penting, bahwa muslim yang kuat lebih dicintai Allah, dan hanya kebaikan terorganisirlah yang dapat mengalahkan kejahatan.
"Acara sosialisasi ini telah membuktikan bahwa antusiasme anggota pemudi Persis sangat besar pada bela diri khas Persis ini. Ini artinya pemudi persis siap jadi bagian umat yang benar aqidahnya, lurus pikirannya, dan kuat fisiknya. InsyaAlllah,” Sebut Resi Disniyasari Kabidgar Seni Budaya PP Pemudi Persis. (/Fitri)