Bandung – persis.or.id, Pusat Zakat Umat (PZU) berhasil meraih akreditasi dan audit syariah dengan nilai A serta 8 kali laporan keuangan raih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
Hal tersebut disampaikan Dirut PZU Pusat Ahmad Hasan Ridwan, M.Ag pada Press Conference di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 2 Bandung, Senin (4/8/2019).
Dalam paparannya, Hasan menjelaskan bahwa PZU sebagai LAZNAS Persatuan Islam pada tahun 2018 berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam kementerian agama republik Indonesia Nomor 90 tahun 2019 tentang penetapan hasil pendampingan audit syariah dan akreditasi lembaga pengelola zakat tahap 1 mendapatkan akreditasi dan audit syariah A dengan nilai Akreditasi 98,87 serta kepatuhan syariah 97,16.
“PZU sebagai LAZNAS Persatuan Islam, telah menyajikan laporan keuangan berdasarkan data dan bukti setiap transaksinya dan disusun sesuai berdasarkan PSAK 109 tentang akuntansi zakat, Infaq dan Shadaqah”, ungkap Hasan.
Pada audit laporan keuangan per 31 Desember 2018 Pusat Zakat Umat, terang Hasan, telah diaudit oleh akuntan publik dengan opini wajar tanpa pengecualian.
“Opini wajar atau tidak wajar tersebut yang disampaikan oleh akuntan publik akan diberikan apabila laporan keuangan suatu lembaga telah disusun sesuai dengan standar akuntasi yang lazim dan telah diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun, dan PZU telah mendapat 8 kali laporan keuangan raih opini WTP”, ungkapnya.
Lebih lanjut Hasan menjelaskan, selama 2018 PZU telah menyalurkan ZIS dari para donatur dengan 115.068 penerima manfaat yang tersebar di seluruh Indonesia serta lima negara.
“Para penerima manfaat tersebut mendapatkan layanan dari lima program keumatan; umat peduli, umat pintar, umat mandiri, umat sehat dan umat shaleh, hal ini dapat dicapai atas sinergi dan kolaborasi 53.763 donatur pada tahun tersebut”, jelasnya.
Adapun dalam menghadapi Ibadah Qurban kemarin, PZU memiliki program yang keren berupa Qurban Super Barokah dengan tagline Gemar Berqurban, berbagi kebahagiaan tanpa batas.
Daging qurban tersebut didistribusikan ke daerah pelosok Indonesia dan kaum muslim yang ada di empat negara; Palestina, Syuriah, Yaman dan Sudan yang bertujuan menghadirkan kebahagiaan bagi 300.000 penerima manfaat dengan 10.000 qurbani. (*)