Membangun Peradaban Islam di atas pemahaman Haq Berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah dalam Bingkai jam`iyyah Pemuda Persatuan Islam
PW Persis Jatim dan Pesantren Persis Bangil
Rabu, 20 Juli 2016. Di hari ketiga, rombongan juga mencoba untuk bersilaturahim kepada PW. Persis Jatim yang diketuai oleh ust. Drs. Ahmad Busyairi. Silaturahim bersama PW Jatim ini dilaksanakan di Pesantren Persis Bangil. Selain untuk mengetahui kondisi Persis di Jatim, Pemuda Persis juga berharap bisa mengambil informasi seputar Pesantren Bangil.
PW Persis Jatim baru memiliki 6 Pimpinan Daerah, dari keenam PD ini tidak semuanya aktif. Yang paling menggembirakan adalah adanya Persis di Madura, yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan Persis bisa sampai ke Madura. Karena di Madura ada semacam kelakar yang menyebutkan bahwa Islam di Madura kalau tidak Islam NU, ya Islam Muhammadiyyah.
[caption id="attachment_1775" align="aligncenter" width="640"]
Photo PP Pemuda Persis Bersama Para Asatidz Pesantren Bangil[/caption]
[caption id="attachment_1776" align="aligncenter" width="640"]
Penyerahan Buku2 dan Bulletin kepada PW Persis Jatim[/caption]
Kehadiran Jam`iyyah Persis di Jawa Timur terbilang cukup unik. Karena di beberapa daerah ternyata tidak ada Persisnya. Malahan yang sudah terbentuk adalah otonomnya. Yaitu Persistri. Mudah-mudahan jadi pemicu untuk mendirikan Persis dan otonom lainnya.
Perjalanan Persis Jatim memang tidak terlalu cepat seperti di Jawa Barat. Sekalipun ada lumbung kader di Pesantren Persatuan Islam Bangil yang bertempat di Jl. Jaksa Pasuruan. Akan tetapi kebanyakan dari alumni Pesantren Bangil ini aktif di ormas Muhammadiyyah. Ini menunjukkan alumni Pesantren Persis diperlukan oleh masyarakat umum.
Ust. Busyairi sendiri selain menjabat sebagai ketua PW Persis Jatim, aktif juga menjadi anggota Dewan Dakwah. Selain itu, di Jawa Timur juga lebih dikenal sebagai basis Nahdlatul Ulama (NU). Sehingga keberadaan Persis sebagai Jam`iyyah belum terlalu berkembang dengan pesat.
Pesantren Persatuan Islam yang tidak bernomor
Pesantren Persatuan Islam Bangil ini terbilang cukup unik. Biasanya Pesantren Persatuan Islam yang disingkat PPI ini, biasanya memiliki nomor urut di setiap daerahnya, sehingga urutan pendirian Pesantren Persis bisa diketahui. Akan tetapi Pesantren Persis Bangil tidak memiliki nomor urut seperti yang lainnya.
Menurut pemaparan ust. Umar (Asatidz di Pesantren Bangil) beliau pernah mendengar ucapan ust. Qadir yang bercerita bahwa secara organisatoris tidak ada hubungan antara Pesantren Persis Bangil dengan Jam`iyyah Persis. Penamaan Pesantren Persis Bangil menurut ust. Abdul Qadir Hassan (
allahu yarham) hanya sebatas nama saja. Sehingga Pesantren Persis Bangil tidak memiliki nomor karena memang tidak menginduk.
Santri Pesantren Bangil memang tidak diajarkan kepersisan di Pesantren. Sehingga kebanyakan alumni lebih banyak aktif di luar Jam`iyyah Persis. Sekalipun tidak sedikit ada alumni Bangil yang aktif di Jam`iyyah Persis. Mungkin bisa jadi ketertarikannya disebabkan namanya yang sama yaitu Persatuan Islam. Termasuk ada juga asatidz Bangil yang aktif di PP Persis. Yaitu ust. Salam Rusyad.
Semoga silaturahim yang sudah berjalan beberapa kali ini bisa lebih diintensifkan kembali untuk mengembangkan Jam`iyyah Persis di Jawa Timur.
(reportase: gugum gunawan)