“Membangun Peradaban Islam di atas pemahaman Haq Berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah dalam Bingkai jam`iyyah Pemuda Persatuan Islam”
Persis Jogjakarta
Jum`at, 22 Juli 2016. Hari kelima, rombongan berkunjung dan bersilaturahim ke Jogja, tempat kelahiran salah satu ormas besar Muhammadiyyah.
Persis Jogja ini baru diresmikan beberapa bulan kebelakang. Sebelumnya, ditahun 2010 pernah dibentuk PWK (Perwakilan) Persis.
Persis Jogja yang baru berdiri tentu belum memiliki masjid dan sarana prasarana yang memadai. Akan tetapi tidak membuat program jihad terhenti. Saat ini Pimpinan Wilayah baru memiliki saung hak guna untuk melaksanakan program jihadnya, dan tempat kader Persis berkumpul, untuk mengagendakan gerakan Quran Sunnah di Jogjakarta.
Kader di Jogja tidak seperti kader-kader Persis asli Jogjakarta, tapi para alumni Pesantren Persis yang kuliah di Jogjakarta. Sehingga pergerakannya tergantung masa kuliah masing-masing kader jam`iyyah. Dan kader Persis di Jogja seharusnya adalah kader Pemuda Persis atau HIMA Persis. Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan, untuk sementara mereka ditarik untuk bergabung di Persis, sebagai wadah komunikasi antara yang di Pusat dengan yang di daerah.
Jam`iyyah Persis di Jogja baru ada Persis dan 2 otonom, yaitu; Pemudi Persis dan HIMA Persis. Tidak ada Pemuda dan HIMI Persisnya. HIMA Persis pun baru terbentuk beberapa tahun kebelakang. Sebelumnya ada HIMA sudah terbentuk terlebih dahulu ada LKMPI (Lesehan Komunitas Mahasiswa Persatuan Islam), yang sama-sama bergerak didunia perkuliahan.
Sementara keberadaan Pemudi Persis lebih disebabkan karena ada anggota Pemudi Persis yang menikah dengan orang Jogja, sehingga langsung dibentuk, sebagai kepanjangan tangan Pemudi Persis Pusat.
Bantuan Tenaga Da`i
Keberadaan Persis di Jogja, sekalipun dari sisi kuantitas masih sangat minim, pergerakannya dirasakan dan diperlukan oleh masyarakat. Terlebih PWK Persis Jogja dulu pernah membuka shelter di Merapi, dan selama satu minggu sekali membina disana.
Kendala yang dihadapi Persis Jogja selain masalah SDM, jarak tempuh menuju tempat pembinaan pun tidak dekat. Sedikitnya harus menempuh jarak waktu 2 jam perjalanan.
Selain di Merapi, Persis Jogja juga mendapatkan kepercayaan untuk membina salah satu masjid yang ada di Jogja.
Oleh karena itu, PW Persis Jogja mengharapkan adanya bantuan da`i untuk ditempatkan di Merapi membina setiap hari, mengingat keperluan masyarakat disana sangat mendasar. Tidak hanya kajian keagamaan, tapi betul-betul belajar al-Quran dari dasar, mengenal huruf hijaiyyah.
Keberadaan da`i di Jogja akan sangat membantu PW Persis Jogja, mengingat ketika da`i berhalangan hadir maka kajian atau shalat jum`at pun dibubarkan.
Gerakan Dakwah di Jogjakarta
Jogjakarta dikenal sebagai basis salah satu ormas besar di Jogja. Alhamdulillah keberadaan Persis disambut terbuka oleh Muhammadiyyah. Sehingga PW Persis mencoba menjalin komunikasi dengan PW Muhammadiyyah, setelah sebelumnya Pimpinan Pusat Persis pernah silaturahim ke PP Muhammadiyyah.
Gerakan dakwah Muhammadiyyah di Jogjakarta lebih terfokus sebagian besarnya di dunia akademik, di universitas-universitas yang sudah berjalan dengan mapan. Oleh karena itu, PW Persis akan mencoba untuk melakukan gerakan dakwah lewat pegunungan, dan daerah-daerah terpencil yang belum digarap oleh ormas lainnya.
Harapan dan mimpi PW Persis Jogja saat ini adalah mendirikan sekretariat untuk memprogramkan gerakan dakwahnya, dan membangun masjid sebagai pusat pergerakan kajian keagamaan dan pembinaan intensif.
Bantuan do`a dan moril dari ikhwatu ieman tentu sangat diharapkan oleh ikhwan kita diberbagai daerah. Karena dakwah di daerah tidak semudah dakwah di kota-kota besar lainnya yang sudah terbentuk jam`iyyah secara mapan.
(reportase: gugum gunawan)