Sekretaris Majelis Penasehat PP. Persis hadiri World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12

oleh Reporter

03 Agustus 2016 | 14:40

Sekretaris Majelis Penasehat PP.  Persis yang juga menjabat sebagai Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Sekretariat Negara RI, Prof. Dr. H. Dadan Wildan Annas, M. Hum menghadiri agenda internasional World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara resmi pada Selasa, 2 Agustus 2016. Dalam gelaran kali ini, Jakarta bertindak sebagai tuan rumah bagi forum internasional yang sampai dengan saat ini telah diselenggarakan sebanyak 12 kali tersebut. Dalam sambutannya di hadapan pemimpin negara-negara muslim, Presiden Joko Widodo menyebut salah satu tantangan terbesar bagi masyarakat dunia dewasa ini ialah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat. Selain itu, ancaman dari serangan teror dan situasi politik yang tak terprediksi turut memberikan tantangan besar bagi negara-negara di dunia, ungkap Presiden di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC). Di tengah situasi dunia dewasa ini, Presiden berpendapat bahwa masyarakat muslim dunia dapat memanfaatkan kekuatan yang telah lama dimiliki. Keunggulan usia demografi masyarakat muslim dunia merupakan kekuatan yang menurut Presiden dapat dimanfaatkan lebih jauh. "Masyarakat muslim memiliki demografi terbaik dari setiap kelompok agama di dunia dengan proporsi tertinggi dari kalangan muda. Keuangan syariah, kuliner dan fesyen Islami, serta seni arsitektur Islam merupakan keunggulan dunia islam. Presiden mengemukakan bahwa saat ini kita hidup di era inovasi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Terhadap segala inovasi yang ada, Presiden Joko Widodo menyerukan untuk memastikan inovasi yang benar-benar memberikan kontribusi untuk kesejahteraan rakyat, tidak hanya bagi orang-orang berada, namun juga bagi masyarakat yang kurang mampu. Presiden Joko Widodo juga mengajak semua pihak untuk bersama menghadapi tantangan ini. Bangun sistem yang dapat mendidik anak-anak kita agar dapat bersaing di abad ke-21 ini. Ciptakan kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan bagi masyarakat dunia. Pemukulan gong sebanyak lima kali oleh Presiden Joko Widodo dengan didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Ketua WIEF Tun Dato' Musa bin Hitam di akhir sambutan menandai dibukanya gelaran WIEF ke-12 tahun 2016. Usai berfoto bersama, Presiden Jokowi dan para Kepala Negara/Pemerintahan dan Kepala Delegasi menuju Exhibition Hall untuk melihat pameran. Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad. Selain itu, juga hadir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Adapun sejumlah pemimpin negara yang hadir dalam WIEF ke-12 adalah Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Mohd Najib bin Tun Abdul Razak, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Republik Guinea Alpha Conde, dan Perdana Menteri Republik Sosialis Sri Lanka Ranil Shriyan Wickremesinghe. Untuk diketahui, Indonesia kembali diberi kehormatan untuk menjadi tuan rumah pertemuan skala internasional WIEF ke-12. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah dalam kegiatan serupa pada 2009 lalu. Santap Malam dan Pagelaran Serba Indonesia Setelah sehari penuh melakukan pertemuan dan diskusi yang produktif, Presiden Joko Widodo menggelar jamuan santap malam bagi delegasi konferensi World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Exhibition Hall, Jakarta Convention Center, 2 Agustus 2016. "Sekarang, saya ingin kita semua memberikan perhatian kepada sesuatu yang lebih mendasar, yaitu perut kita. Selamat menikmati makanan, aroma, dan suasana Indonesia. Mari kita makan," kata Presiden disambut tawa hadirin. Sebagaimana diketahui, konferensi WIEF ke-12 telah dibuka pagi hari tadi oleh Presiden Jokowi dan dilanjutkan oleh beberapa pertemuan dan diskusi panel yang membahas mengenai beberapa isu internasional, geo-politik, pemasukan global dan pemerataan, keadilan sosial, masyarakat Islam, keuangan syariah, dan peluang bisnis di antara negara-negara Islam di seluruh dunia. Presiden meyakini, konferensi ini dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan negara-negara Islam. "Saya yakin anda semua dapat menghasilkan kesuksesan dalam konferensi besar ini," ujar Presiden. Di akhir sambutannya, Presiden berharap agar delegasi dapat kembali ke Indonesia dalam waktu dekat untuk menjalin kerja sama yang lebih erat lagi. "Kami harap anda semua akan segera kembali ke Indonesia, kami harap anda  semua akan kembali ke Indonesia sesering mungkin," pungkas Presiden. Acara jamuan santap malam dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Mohd Najib bin Tun Abdul Razak beserta istri, Presiden Republik Guinea Alpha Conde, Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri, Perdana Menteri Republik Sosialis Sri Lanka Ranil Shriyan Wickremesinghe beserta istri, dan Ketua WIEF Tun Dato' Musa bin Hitam. Selain jamuan santap malam, para tetamu yang hadir disuguhi juga pagelaran seni "Wonderful Diversity". Sebagian teks diadaptasi dari Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin
Reporter: Reporter Editor: admin