Cinta adalah sesuatu yang tidak bisa di cegah kehadirannya, dia hadir kepada siapa saja, termasuk kepada yang sudah bersuami atau beristri. Dan tidak bisa di prediksi sebelumnya kepada siapa cinta harus dilabuhkan..
Cinta dan saling mencintai adalah wajar bagi mereka yang masih sendiri dari sebuah hubungan. Dan akan menimbulkan sebuah masalah jika cinta hadir atau dilabuhkan pada dia yang sudah berstatus suami atau istri. Lalu di ekspresikan dengan sebuah kedekatan.
Jatuh cinta memang menyenangkan dan menimbulkan sensasi tersendiri.. hidup tiba tiba bergairah dan dunia selalu penuh keindahan...serasa miliknya berdua
Lalu bagaimana jika cinta hadir pada yang sudah bersuami atau beristri?
Seringnya komunikasi antara laki laki dan perempuan yang bukan muhrim dengan alasan teman dekat atau curhat, akan membuka peluang timbulnya rasa yang tidak diinginkan, seiring waktu karena merasa ada kecocokan lalu timbul benih benih cinta.
Merasa ada yang aneh ketika sehari tanpa menyapanya. Merasa semua kriteria yang diinginkan ada padanya. Terbiasa saling komunikasi lantas lupa dengan ikatan sahnya.
Mengapa islam sangat membatasi pergaulan antara laki laki dan perempuan? Karena laki laki dan perempuan bagai maghnet, ada sejuta ketertarikan dari lawan jenis entah itu sudah menjadi istri orang atau suami orang.
Lalu bagaimana mengelolanya, jika rasa itu sudah terlanjur hadir? Jangan biarkan perasaan itu membius. Ingat-ingat betapa dulu pun mungkin Perasaan yang sama atau bahkan lebih hebat dari itu kita alami kepada pasangan yang sekarang menjadi ayah atau ibu anak anak kita.
Betapapun mempesonanya dia. Dia bukanlah pasangan sah/halal yang telah bertahun melewati susah senang bersamamu. Jika pasangan tampak banyak kekurangan dimata kita dan merasa lebih mempesona dia. Ingatlah bahwa kitapun bukan orang yang bersih dari kekurangan.
Tidak ada manusia yang sempurna yang ada adalah upaya untuk terus memperbaiki diri hingga layak bagi pasangan kita dan Allah.
Hilangkan perasaan suamiku kurang romantis atau istri tidak menarik. Suami yang kasar dan istri yang tidak pengertian. Sedangkan dia.. Dia lebih mengerti atau dia lebih romantis..
Kunci dari semua itu adalah Bersyukur... Syukuri atas anugrah pasangan yang Allah hadirkan untuk kita... Meski dia tidak sesempurna yang di inginkan.. Meski banyak kekurangan dalam mendampingimu.. Dan hindari komunikasi intens dengan orang yang bukan muhrimmu..
Curhat??
Bercurhatlah pada pasangan sahnya kita. Libatkan pasangan kita dalam segala hal yang kita rasa hingga tidak perlu menghadirkan orang lain dalam memecahkan persoalan yang di hadapi. Semoga sakinah membersamai rumah tangga semua.
***
Oleh : Lia Andhiani (Kabidgar Binbang SDM PP Persistri)