'Semakin Mesra', Indonesia Eratkan Hubungan dengan Iran melalui 4 Nota Kesepahaman

oleh Reporter

16 Desember 2016 | 15:06

Teheran - persis.or.id, Presiden Syiah Iran Hassan Rouhani menyambut kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Teheran, hari Rabu (14/12/2016). Rouhani mengklaim bahwa Iran dan Indonesia sama-sama berkomitmen 'membela' hak-hak rakyat Palestina. Empat nota kesepahaman ditandatangani di hadapan kedua presiden. Empat nota kesepahaman itu mencakup kerjasama timbal balik hukum dalam masalah pidana, ekstradisi penjahat, kerjasama listrik dan energi terbarukan, dan investasi antara kedua negara. Teheran juga bertekad untuk mempererat hubungan dengan Jakarta. ”Iran menyambut peningkatkan hubungan ekonomi, politik, budaya dan sektor ilmiah dengan Indonesia dan siap untuk memasok energi untuk negara ini,” kata Presiden Rouhani. ”Jika negara dan bank swasta menjalin hubungan lebih dekat satu sama lain, kita dapat menyaksikan perkembangan lebih cepat dari hubungan komersial dan usaha patungan,” ujarnya. Terkait isu Timur Tengah, Rouhani menegaskan bahwa Iran dan Indonesia memiliki komitmen yang sama untuk membela hak-hak rakyat Palestina.”Kedua negara mencapai tujuan bersama dalam membela hak-hak rakyat Palestina dan dapat bekerja sama lebih erat dalam menciptakan keamanan di Suriah, Irak dan Yaman dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat di negara yang dilanda perang tersebut,” kata Rouhani. Sementara itu, Presiden Jokowi menekankan tekad Indonesia untuk mengembangkan hubungan dengan Iran.”Kami percaya bahwa ada kesempatan besar untuk memperluas kerjasama perdagangan dan investasi dengan Iran, yang dibangun dari pelaksanaan  kesepakatan nuklir dan pencabutan sanksi,” katanya,  seperti dikutip Mehr News, Kamis (15/12). Adanya peningkatan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Iran, membuat keresahan tersendiri. Pasalnya klaim membela Palestina masih belum dibuktikan, dan disatu sisi fakta di lapangan banyak kaum Syiah yang justru membantai kaum muslim Sunni, termasuk diantaranya pembantaian di Aleppo. (HL/TG)
Reporter: Reporter Editor: admin