Kalimantan Utara, persis.or.id - Misi utama Persis mengambalikan umat islam kepada Al-Qur'an dan Sunnah, yang berfokus di bidang pendidikan dan dakwah. Sehingga banyaknya pendidikan formal merupakan salah satu ranah juang persis, dimana dengan adanya ruang tersebut bisa menjadi titik baik untuk mengajarkan setiap amalan-amalan yang senantiasa kembali pada Alquran dan Sunnah
Di Sebatik Barat khususnya di Bina Salam telah berdiri sebuah pesantren persis, tepatnya bermula pada tahun 2020 dengan semangat juang yang optimis, berkumpual bersama-sama memulai pendirian pesantren untuk mempermudah generasi dalam mempelajari ilmu agama. Berdirinya pesantren ini tentu mendapat respon yang positif dari berbagai pihak, karena di daerah yang bisa dikatakan masih minim tentang pengetahuan agama di usia dini, tentu menjadi alternatif masyarakatnya dalam berupaya mencapai karakter anak yang muttafaquh fiddin
Sekolah ini berdiri kurang lebih sudah hampir 4 tahun lamanya dengan satri binaan yang terus berkembang setiap tahunnya. Dalam proses pendidikannya selama ini, sekolah SMP IT Persis Sebatik Barat menginduk pada sekolah SMP 2 Sebatik Barat. Sehingga dalam sebagian proses kegiatan sekolahnya masih mengikuti kegiatan di SMP 2 Sebatik Barat, seperti UAS Ataupun Ujian kelas 3 sehingga rapor yang diterima pun 2 (SMP 2 dan Pesantren), pada tahun ini pesantren juga resmi mengeluarkan alumni berjumlah 10 santri dengan 2 Ijazah yang didapatkan yakni Ijazah SMP dan Pesantren
Sejak didirikan, seluruh pihak pesantren yang terlibat berupaya untuk mempersiapkan sekolah yang mandiri dengan mendaftarkan ke pihak kemenag, namun karena keterbatasan fasilitas, sdm guru serta peserta didik pada awal pendirian pesantren maka pengajuan tersebut belum bisa di acc karena masih jauh dari syarat-syarat yang harus di penuhi. salah satu diantara syarat nya adalah memiliki bangunan asrama, bangunan sekolah, jumlah minimal peserta didik 15, adanya Ustadz/ Ustadzah, dll.
Setelah berdiri dan berupaya selama 2 tahun, pengajuan pendirian pesantren secara mandiri dari kemenag masih belum bisa karna satu dan lain hal, termasuk komunikasi yang cukup sulit. Maka pesantren mengambil langkah lain yang bisa ditempuh dalam pemenuhan izin operasional secara mandiri, yakni dengan mendaftarkan pesantren ke pihak Dinas Pendidikan (disdik), dengan bantuan kepala sekolah SMP 2 Sebatik Barat, yakni Pak Anwar. Berkat ikhtiar pihak pesantren serta dukungan dan arahan dari Kepala Sekolah SMP 2, disinilah mulai ada titik terang untuk keluarnya izin operasional pesantren secara mandiri.
Pemenukan syarat-syarat terus diupayakan untuk pengajuan ke dinas pendidikan (disdik), tidak cukup dengan waktu yang singkat, pengajuan ke disdik juga terkendala beberapa hal sehingga tertunda dalam hal penurunan SK (kurang lebih selama 1 tahun lama nya) salah satu kendala nya yaitu kurangnya respon juga adanya sedikit mis komunikasi dari pihak disdik.
Alhamdulillah dengan berbagai upaya yang dilakukan, biidznillah pada bulan Juli, tepatnya tanggal 23 tahun 2024 pihak pesantren menerima SK dari pihak dinas pendidikan, sehingga pada tahun ini pesantren dapat diakui izin operasionalnya secara mandiri. Hal ini tentu mendorong pesantren untuk senantiasa kembali berupaya dalam pelengkapan fasilitas pendidikan, baik itu evaluasi kurikulum pembelajaran, seragam, ataupun fasilitas lainnya yang dapat menunjang pembelajaran.
Sejalan dengan itu, pada tanggal 21 Juli 2024 pesantren juga mendapatkan kunjungan dari pihak kemenag, yang melihat secara langsung kondisi pesantren, baik santri, pengajar ataupun bangunan sekolah dan asramanya, sehingga insyaallah pada tahun ini akan turun juga SK perizinan dari pihak Kemenag, mengingat sudah terpenuhinya setiap syarat yang diperlukan. Sampai saat ini pesantren berupaya untuk pelengkapan berkas-berkas yang diperlukan
Adanya follow up dari kemenag ini tentu menjadi harapan yang besar bagi kami, terlebih lagi setiap tahunnya banyak respon positif dari para donatur, khususnya dari pimpinan pusat persatuan islam dan rumah zakat yang senantiasa memberikan dukungan dalam pendidikan dakwah. Semoga seluruh dukungan yang diberikan kepada pesantren dari berbagai pihak dapat senantiasa terus berkembang dan melahirkan santri-santri yang tafaqquh fiddin dan menjadi harapan bagi umat
(Neng Siti Mariam, Kafilah Du'at Persatuan Islam 2024. Sebatik Barat, Kalimantan Utara. 06 Agustus 2024)