Bandung, persis.or.id - Dalam kesempatan opening ceremony Muktamar XVI PERSIS, Irfan Hakim diberi kesempatan secara mendadak untuk memberikan testimoninya secara langsung.
Mengawali tuturnya, Irfan Hakim terharu dan beberapa kali terlihat mengatur nafasnya.
“Di suasana seperti ini, suka terbayang almarhum. Almarhum ayah pasti duduk dengan semangat, dengan senyumnya, dengan bangganya hadir di sini,” ujar Irfan Hakim, Sabtu (24/09/2022)
Meskipun secara keanggotaan belum mendaftar, tetapi ia merasa memiliki dan bersyukur menjadi bagian dari keluarga besar PERSIS.
“Jujur, saya benar-benar menyempatkan hadir, untuk mamah dan almarhum papah tercinta,” ucap Irfan Hakim, disambut gemuruh tepuk tangan dari seluruh hadirin.
Lebih lanjut ia mengatakan, Muktamar yang sempat tertunda dua tahun, bukan berarti semangatnya surut.
"Tapi justru dua tahun tertunda semangatnya semakin berkobar," lanjut Irfan Hakim.
Irfan juga menyebutkan kekuatan silaturahim yang dijalin seperti saat ini, akan membuat PERSIS semakin tumbuh besar.
“Semakin bersatu, tidak ada gap-gapan dan tak memandang usia, status sosial, sebab kita satu, sesuai namanya Persatuan Islam,” tambahnya.
Irfan menjelaskan, suasana di PERSIS alakur (selalu damai dan saling menjaga hubungan baik, red), sebab anggota jamiyyahnya menyadari apa yang dilakukannya untuk kesejahteraan dan kebahagiaan bersama.
“Harapannya, 100 tahun bukan mudah untuk sebuah organisasi, perlu orang orang hebat untuk menggerakannya, seperti air makin mengalir dan meresap,” pungkasnya.
[]
(HL/TG)