Garut - persis.or.id, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persatuan Islam (Persis) Garut kembali menyelenggarakan Wisuda sarjana. Upacara dalam Sidang Senat terbuka ini merupakan wisuda sarjana kesembilan. Alumni prodi Ilmu Hadits (ILHA) dan Pendidikan Agama Islam (PAI) ini diwisuda di Auditorium kampus STAI Persis Garut. Wisuda ini dihadiri seluruh peserta wisuda beserta walinya, sivitas akademika, tasykil PD Persis Garut, utusan Pimpinan Cabang (PC) se-Garut, Ketua bidang tarbiyah PP Persis, perwakilan Kopertis wilayah II Jawa Barat dan Banten, dan Gubernur Jawa Barat.
Wisuda sarjana angkatan Ke-IX ini dibuka oleh Ketua Senat Staipi Garut yaitu Drs. H. Ena Sumpena, M.Pd.I. Sebelum sambutan dan pelantikan diadakan pembacaan ayat Suci al-Quran dengan Qira`ah Sab’ah. Pembacaan al-Qur`ān dengan berbagai jalur riwayat ini dilakukan peserta wisuda bernama Irwan, S.Ag.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Wakil Ketua I bidang akademik, Dr. Maman Sumpena, M. Si., jumlah keseluruhan wisudawan lulusan tahun 2019 angkatan IX ini ada 125 orang, 45 orang dari program Ilha dan 80 orang dari program PAI. Dari jumlah keseluruhan tersebut tercatat ada 64 orang mahasiswa dan 61 orang mahasiswi yang lulus dengan gelar sarjana di kampus STAI Persis Garut.
H. Ena Sumpena. M. Pd.I sebagai Ketua Senat berharap dengan lulusnya mahasiswa dapat terwujudnya Tridarma Perguruan Tinggi. Para sarjana juga mengabdi khususnya di Persis Garut, dan secara umum di ranah nasional. Selain itu, dengan lulusnya para mahasiswa diharapkan penyebaran al-Quran dan as-Sunnah dapat berkembang lebih luas lagi. Harapan dan pesan juga disampaikan oleh Ketua Bidang Tarbiyah PP Persis. "Pergi ke pergeruan tinggi bukan hanya untuk hadir di wisuda, memajang kenangan di kamar. Tapi untuk mempersiapkan diri, bagaimana kita menghadapi kehidupan yang nyata dalam arti pengabdian,” papar Dr. Irfan Syafrudin, M.Ag.
Sementara sambutan dari Kopertais disampaikan oleh Bapak Yayan Suryana, M.Ag. Setelah mengucapkan selamat kepada para peserta, orang tua, dan civitas akademika beliau menjelaskan jaminan pendidikan di lingkungan Persis. Tidak hanya itu, keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya terkait nilai juang yang sangat tinggi ada di Staipi. “Dengan nilai tersebut saya yakin alumni Staipi Garut akan bersemangat untuk memperbaiki umat,” jelas Sekretaris Kopertais II ini.
Orasi yang diketengahkan Gubernur Jawa Barat menyoroti tantangan, modal, dan langkah strategis menghadapi kompetisi di masa datang. Tantangan di masa depan dapat dikelompokkan menjadi lebih kompetitif, munculnya sifat ekstrim, dan terkoneksi. Modal sangat berharga dari manusia Indonesia adalah sifat kedermawanan, sifat bahagia, dan usia muda yang masih produktif. “Langkah strategisnya adalah harus menjadi manusia yang berkualitas dengan memadukan kepintaran dan keimanan,” tegas H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.UD.
Setelah orasi dan pelantikan peserta wisuda diadakan pemberian pengharagaan kepada wisudawan dalam kategori IPK tertinggi, penelitian terbaik, dan penghafal al-Quran 30 juz. IPK tertinggi PAI diraih Syamila Karunia, S. Pd dan dari Ilha oleh Rida Wildani, S. Ag. dengan nilai IPK 3.86. Penelitian terbaik Ilha diraih Halim Majid, S. Ag., dengan judul penelitian "Studi Analisis terhadap Pandangan A. Hassan tentang Hadits Dhoif yang Bisa diamalkan." Dan prodi PAI diraih Syamila Karunia, S. Pd. dengan judul penelitian "Upgrading Kapasitas Santri dalam Tafaqquh Fi al-Din melalui Program Pekan Kreativitas dan Inovasi Santri (Pakis)." Untuk kategori penghapal al-Quran 30 juz diraih oleh Dede Jamila S.Pd., Irwan Helmi Maulana, S. Ag., dan Yoga Pradina, S. Ag. Pengumuman prestasi ini disampaikan Wakil Ketua III bidang kemahasiswaan, al-Ustadz Heri M. Tohari. S. Fil., M. Pd.
Acara ditutup dengan khutbah dari ketua STAI Persis Garut, K.H. A. Zakaria, ikrar alumni yang dibacakan oleh Salman Faturrahman, S. Pd., kesan pesan oleh Zam-Zam Saepurromdhon, S. Ag., dan terakhir pengumuman sebaran dai sarjana Ilha ke penjuru Nusantara. (/Ayu Indah Kharisma; mahasiswa Asrama STAI Persis Garut)