Dalam kunjungan Ketua Umum PP Persis bersama tim Badan Usaha Milik Jamiyah (BUMJ) dan Himpunan Pengusaha Persis (HIPPI) selama empat hari ke Provinsi Riau, sesaat setelah mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim dalam perjalanan menuju kebun sawit di Rokan Hulu, kami singgah sejenak di sebuah toko oleh-oleh yang ramai dikunjungi pembeli.
Toko tersebut bernama Waifins, lokasinya tidak jauh dari bandara. Pemilik toko, Kang Taufik, berasal dari keluarga besar Persis, tepatnya beliau lahir dan besar di Cicadas, Kota Bandung. Meskipun baru menetap selama lima tahun di Pekanbaru, beliau telah sukses berbisnis di rantau orang dengan memiliki toko oleh-oleh yang cukup ramai, dengan omset jutaan rupiah per hari. Bahkan, beliau berencana mengembangkan bisnisnya dengan membuka beberapa toko serupa di Kota Pekanbaru.
Hampir 80% jenis makanan yang dijual di toko tersebut adalah hasil produksi sendiri, dengan ruang produksi di belakang yang mempekerjakan hampir 50 orang. Sebagian karyawan sengaja didatangkan dari Kota Bandung. Obsesi beliau adalah untuk membuka sebanyak mungkin toko serupa, baik di Kota Pekanbaru maupun ekspansi ke kota-kota di luar Pekanbaru.
Selain itu, beliau memiliki cita-cita untuk mendirikan lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, serta memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Beliau juga memberikan dukungan luar biasa untuk kemajuan Persis di Provinsi Riau dengan selalu mendukung kegiatan yang dilakukan oleh PW Persis Riau. Sebagai pesan terakhir sebelum kami meninggalkan lokasi toko untuk melanjutkan perjalanan, kami mengundang para pembaca untuk mampir ke toko oleh-oleh Waifins ketika berkunjung ke Riau, khususnya Kota Pekanbaru.
Para pembeli disambut dengan hangat dan senyum ikhlas di toko oleh-oleh Waifins. Tagline-nya: "Jika Anda puas, beritahu orang lain; tapi jika ada yang kurang, beritahu kami."
Catatan kecil dari hari pertama menyertai kunjungan kerja empat hari Ketua Umum PP Persis ke Provinsi Riau. []
Wakil Sekretaris Umum PP Persis, Mohamad Faisal
