Sesaat menginjakan kaki di Masjid Ihyaaussunnah Pesantren Kramat Asem saat sore menjelang maghrib Selasa 20 Ramadhan1439H/ 5 Juni 2018M, tempat yang dituju adalah lantai 3 tempat kami biasa melakukan I'tikaf sejak 3 tahun yang lalu. Sejak masjid perjuangan Al Husaeni di Mardani mengalami masalah perebutan kepemilikan maka atas inisiatif Ust Fauzi Allahu Yarham (AY) maka pelaksanaan I'tikaf dipindahkan sementara ke masjid Ihyaaussunnah Pesantren Kramat Asem dengan harapan satu saat nanti akan kembali lagi ke asalnya jika Allah SWT mentaqdirkan.
Begitu sampai di lantai 3 pandangan mata langsung tertuju ke tempat biasanya Ust Fauzi AY menghamparkan alas tidur dan kebutuhan lain-lain selama I'tikaf tepatnya di bagian hook (ujung) belokan begitu sampai di lantai 3 jika naik dari tangga Selatan. Tak terasa air mata hampir saja menetes begitu melihat tempat itu ternyata kosong dan tetap akan kosong selama-lamanya karena si empu nya telah pergi menghadap Allah SWT beberapa bulan setelah I'tikaf di Ramadhan tahun yg lalu 1438H.
Biasanya dengan ciri khas senyumannya beliau akan selalu menyambut siapa saja yg datang utk I'tikaf karena beliau selalu hadir lebih dulu di masjid kecuali di tahun terakhir beliau I'tikaf agak terlambat hadir karena tanda-tanda penyakit yang sebetulnya sudah menghinggapi beliau sejak lama sudah mulai terlihat dan terasa tingkat ke akutannya. Hal ini terlihat dari sejak masuk masjid utk I'tikaf beliau harus selalu berjuang keras utk bisa menelan makanan karena selalu dihinggapi rasa mual yang semula disangka hanya penyakit "mag" biasa ternyata penyakit inilah yang menjadi sebab beliau harus menjalani akhir hidupnya di RS Gatot Subroto karena penyakit kanker otak stadium lanjut yang berasal dari thyroid di tenggorokan yang disangka sebelumnya hanyalah batuk-batuk biasa.
Hari pertama kami I'tikaf terasa sekali banyak hal-hal yang tidak bisa lagi kami dapatkan sepeninggal beliau. Ustad Fauzi AY sosok seorang Ustad yg sering sambil berseloroh kami beri julukan "Da'i Seribu Ummat" meminjam julukan "Da'i sejuta Ummat" yang khusus untuk Ust Zaenudin MZ Allahu yarham sekedar menunjukkan kwalitas yang tidak jauh berbeda antara mereka berdua dalam hal kesibukan berdakwah khususnya di Jakarta. Tambahan lagi beliau juga Mudir 'Am Pesantren Persis 69 Kramat Asem dan juga Ketua PW Persis DKI Jakarta. Hal yang luar biasa walaupun dengan begitu banyak amanah tanggung jawab dipundak beliau tapi setiap kali memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan maka semua kesibukan itu ditinggalkan dan selalu akan melakukan I'tikaf dengan sama sekali tidak keluar dari masjid sampai malam terakhir menjelang Iedul Fitri.
Satu hal yang sulit ditemukan hal yang seperti ini pada diri Ustadz dengan kesibukan yang sama khususnya di lingkungan Persis DKI Jakarta. Keluar biasaan inilah yang menyebabkan sulit bagi kami utk mencari pengganti beliau sebagai Guru dan Pembimbing yang selalu berada di tengah-tengah para peserta I'tikaf selama 10 hari melakukan I'tikaf. Tadinya kami berharap ada yg bisa menggantikan beliau bukan hanya sebagai Mudir 'Am di Pesantren atau sebagai Ketua PW Persis DKI Jakarta atau sebagai Asatidzah senior melainkan juga menggantikan posisi beliau sebagai Guru dan Pembimbing I'tikaf yang selalu menemani peserta I'tikaf dengan setia dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT akan menghadirkan di tengah-tengah kami sosok yang bisa menggantikan beliau dengan segala kharismanya yg luar biasa.
Tak terasa jari jemari ini terpaksa harus berhenti menulis walaupun masih banyak yang akan dituangkan kenangan yang begitu indah bersama Kakak, Uswah dan Guru kami tercinta Ust Fauzi Allahu Yarham karena air mata tak terasa menetes jatuh keatas jari jemari yg menjadikannya kaku dan tidak bisa digerakkan lagi karena berbaur dengan dua kesedihan yaitu sedih melihat tempat I'tikaf yang kosong karena ketidak hadiran beliau dan kesedihan karena belum hadir pengganti beliau di tengah-tengah kami.
Semoga Allah SWT melapangkan kuburnya dan memperkenankan kami bertemu kembali di Surga Firdaus Nya...Aamiin Yaa Robbal 'aalamiin.
In syaa Allah kami akan tetap melanjutkan amanah I'tikaf ini sampai taqdir Allah menentukan jalan yang lain.
*Ba'da ashar 21 Ramadhan 1439H/6 Juni 2018M di masjid Ihyaaussunnah Pesantren Persis 69 Kramat Asem
Oleh: KH. Ir. Faisal Nursyamsi