TimKes Kawal Kesehatan Penyitas Gempa Bumi

oleh Reporter

19 Desember 2022 | 15:07

Cianjur, persis.or.id – Selain pembangunan Hunian Sementara (Huntara) Tenda Keluarga sebagai bagian dari progress recovery, hal lain yang dilakukan adalah memastikan kesehatan para penyitas gempa bumi di Cianjur.

Hal tersebut telah dilakukan oleh tim Respon Posko PERSIS yang telah menerjunkan tim kesehatan sejak hari kedua setelah kejadian gempa.

Resti Septiani, kordinator tim kesehatan (timkes) menyatakan bahwa diriya beserta tim sudah bertugas  sekitar 26 hari di lapangan.

Dalam waktu tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengecekan kesehatan dasar.

“Cek kesehatan meliputi tensi, cek gula darah, cek kolesterol, asam urat, hingga perawatan luka ganti perban,” jelasnya pada persis.or.id, Senin (19/12/2022).

Bukan hanya cek kesehatan sederhana, dirinya beserta tim juga melakukan pendampingan bagi para penyitas yang memiliki penyakit berat, hingga harus dirujuk ke rumah sakit.

Pendampingan yang pernah dilakukannya salah satunya saat menemani pasien yang mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang berasal dari Kampung Burangkeng.

Setelah melakukan pengecekan, pihaknya kemudian menentukan apakah akan dirujuk ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit atau tidak.

Jika iya, pendampingan akan dilakukan sampai ke rumah sakit, dan hingga pulang kembali ke rumah masing-masing.

“Yang pernah kami dampingi hingga ke rumah sakit adalah yang punya penyakit ISK, stroke, operasi tumor, dan kanker lidah. Jika tidak perlu pendampinga, tetap kami monitoring perkembangan kesehatannya,” tambahnya.

Resti yang juga anggota SIGAB Korda Cianjur ini juga menyatakan bahwa di lokasi gempa, banyak masyarakat yang terkena flu, batuk, demam, pusing, diare, konstipasi, gatal-gatal dan juga hipertensi.

“Kebanyakan yang mengalaminya adalah anak dan dewasa. Ini bisa jadi karena sanitasi dan makanan yang idak seimbang,” paparnya.

Awalnya, dirinya beserta tim menunggu permintaan untuk pengecekan kesehatan, hingga akhirnya selalu mendampingi tim lapangan.

“Pengecekan yang dilakukan tidak merata. Ada yang sudah 3 kali tapi ada yang kurang, tergantung permintaan. Pengecekan dilakunan terus menerus, bahkan saat pemeriksaan lanjutan banyak yang sudah pulang dari tenda, jadi pemeriksaannya sedikit,” paparnya.

Awalnya, tim kesehatan telah memberikan layanan kesehatan paling banyak sekitar 60 orang per titik, dan sekarang mulai berkurang hingga 20-an orang per titik.

Data yang dirangkum hingga 18 Desember 2022, tim kesehatan telah membantu sekitar 1.091 pasien yang tersebar di 6 kesehatan dan 24 kampung/ desa.

Resti menceritakan bahwa dirinya mendapatkan banyak sekali kenangan saat menjadi relawan tim kesehatan. Salah satunya saat dirinya mengalami gempa saat berada di pengungsian, hingga ikut merasakan kepanikan.

Bukan hanya itu, jalan yang ditempuhnya untuk dapat mendatangi lokasi penyitas juga tidak mudah. Banyak jalanan terjal berbatu karena lokasi yang terpencil harus dilewatinya.

“Bahkan kami harus masuk ke sebuah titik pengungsian dengan menggunakan motor trail, untuk melakukan pengecakan kesehatan sekaligus mendorong logistik,” tandasnya.

Tim kesehatan Posko Respon PERSIS bencana gempa Cianjur juga pernah mendapat pendampinga dari dokter dan bidan, yang berasal dari beberapa tempat seperti Tasik dan Serang.

“Program ke depan diharapkan akan bersinergi dengan tim psiko-sosial, membuat jadwal bersama dan membuat program saat huntara sudah selesai,” tutupnya.

[]

Kontributor: Tim Pusdatin Posko Respon PERSIS

Editor: Fia Afifah

Reporter: Reporter Editor: admin